Yayasan Jiva Svastha-Dinkes Sumedang Dorong Pencegahan Stunting Lewat Edukasi Air Minum Berkualitas
Yayasan Jiva Svastha Nusantara gencar melakukan penyuluhan, satu di antaranya soal pentingnya kualitas air minum.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Giri
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Yayasan Jiva Svastha Nusantara didukung Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, gencar melakukan penyuluhan, satu di antaranya soal pentingnya kualitas air minum. Hal itu dilakukan sebagai upaya menurunkan prevalensi stunting.
Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023 menempatkan Kabupaten Sumedang satu di antara daerah dengan angka tinggi stunting dengan angka 14,4 persen.
Ketua Yayasan Jiva Svastha Nusantara, Felicia Annelinde, mengatakan pentingnya menjaga kebersihan wadah air. Satu di antaranya penggunaan air isi ulang yang tidak dibersihkan secara optimal, meningkatkan risiko kontaminasi.
Melalui kegiatan penyuluhan, kata dia, diharapkan masyarakat mendapatkan banyak informasi serta membangun kesadaran dan mendorong perubahan perilaku masyarakat.
Salah satunya, dalam memahami pentingnya memilih air berkualitas dan menjaga kebersihan wadah.
Baca juga: Mencegah Stunting pada Anak Sejak Masa Kehamilan untuk Kader Posyandu Kelurahan Cipaganti Bandung
Penyuluhan ini, kata dia, sebelumnya telah sukses dilaksanakan di Kota Bandung dan kini dilakukan di Kabupaten Sumedang. Ke depan, program ini akan diperluas ke berbagai kota lain di Indonesia.
"Selain penyuluhan, program ini juga bekerja sama dengan dinas kesehatan dan puskesmas setempat untuk melakukan pengujian kualitas air di rumah tangga dan sumber air minum masyarakat seperti depot air minum isi ulang," ujar Felicia, Selasa (29/4/2025).
Melalui pendekatan edukasi berbasis data dan kolaborasi lintas sektor, Yayasan Jiva Svastha Nusantara berkomitmen untuk membangun fondasi generasi masa depan yang lebih sehat. Di dalamnya, mulai dari memastikan setetes air yang mereka konsumsi setiap hari benar-benar aman.
Baca juga: Mengandung Vitamin, Magnesium dan Zat Besi, Daun Kelor Bisa Jadi Solusi Atasi Stunting di Jabar
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, Aceng, mengatakan, kesehatan masyarakat sangat ditentukan oleh perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta lingkungan bersih sehat (LBS).
Selain itu, penelitian WHO juga menunjukkan bahwa meskipun air telah diolah, sebagian tetap tidak layak konsumsi akibat kontaminasi dari wadah penyimpanan atau tangan yang tidak higienis.
"Itulah mengapa penting bagi masyarakat untuk memastikan air minum yang dikonsumsi memenuhi standar kualitas. Ini adalah hak dasar yang harus kita perjuangkan bersama," ujar Aceng. (*)
AHY Dorong Pengembangan PLTS Terapung di Bendungan Jatigede untuk Ketahanan Energi |
![]() |
---|
AHY Senang Sambangi Sumedang Lagi, Resmikan Jalan Lingkar Utara Jatigede, Berharap Ekonomi Meningkat |
![]() |
---|
Seribu Penari Umbul Buka Peresmian Jalan Lingkar Utara Jatigede Sumedang |
![]() |
---|
Penataan Jatinangor hingga Jalan Ambles Surian Jadi Usulan Bupati Sumedang ke KDM |
![]() |
---|
Wabup Fajar Aldila Lepas Ekspor Jaring Sabut Kelapa Kreasi Warga Binaan Lapas Kelas II B Sumedang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.