Paslon 01 Iwan-Dede Lebih Dulu Daftarkan Gugatan PSU Tasikmalaya ke MK

Tim kuasa hukum pasangan calon 01 Iwan-Dede sudah mendaftarkan gugatan terkait penyelenggaran PSU Tasikmalaya ke Mahkamah Konstitusi pada hari Minggu.

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribunpriangan.com/jaenalabidin
DRAFT GUGATAN - Draft pendaftaran gugatan yang dilayangkan oleh Paslon 01 Iwan-Dede ke Mahkamah Konstitusi pada PSU Tasikmalaya 2025. 

Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin

TRIBUNJABAR.I,  KABUPATEN TASIKMALAYA - Tim kuasa hukum pasangan calon 01 Iwan-Dede sudah mendaftarkan gugatan terkait penyelenggaran PSU Tasikmalaya ke Mahkamah Konstitusi pada hari Minggu (27/4/2025).

Untuk gugatan yang dilayangkan oleh Paslon 03 Iwan-Dede tentang pelanggaran adminitrasi yang dianggap gagal total, sampai meloloskan Ai Diantani sebagai cabup pengganti saat PSU Tasikmalaya.

Menurutnya pihak KPU dan Bawaslu tidak mengikuti aturan MK soal caleg terpilih yang mundur dan mendaftarkan diri pada pelaksanaan PSU Tasikmalaya. Karena Ai Diantani menjadi caleg DPRD terpilih di pilkada serentak 2024 lalu.

Juru Bicara Iwan-Dede, Iim Imanulloh menjelaskan bahwa pihaknya sudah mendaftarkan ke MK soal gugatan PSU Tasikmalaya, dan tinggal menunggu tindaklanjuti dari MK.

"Sudah didaftarkan kemarin dan sudah diterima oleh MK juga," ucap Iim ketika dikonfirmasi wartawan TribunPriangan.com, Senin (28/4/2025).

Soal berkas yang didaftarkan di gugatan PSU Tasikmalaya, menurut Iim ada beberapa poin utama salah satunya pelanggaran adminitrasi terhadap salah satu pasangan calon.

"Poin utamanya kita tentang pelanggaran adminitrasi dari KPU yang meloloskan Paslon 03 Bu Ai Diantani. Jadi KPU penyakitnya kembali mengulang kesalahan dan tidak berpatokan kepada keputusan MK," kata Iim.

Ia menegaskan, selain pelanggaran adminitrasi, pihaknya juga melaporkan soal pelanggaran money politik yang dilakukan paslon lain saat PSU Tasikmalaya.

"Jadi kita lebih kearah adminitrasi, disamping itu juga terjadi pelanggaran yang TSM dari Paslon lain," katanya.

Iim juga melihat bahwa pelaksanaan PSU Tasikmalaya ini malah tidak ada perubahan yang dilakukan KPU, malah tetap mengulang kesalahan.

"KPU mengulang kembali sebagai penyelenggara dalam mengambil keputusan tidak berdasarkan putusan MK, terus masalah terjadi pelanggaran masif dan lebih barbar. Padahal PSU ini sebagai ajang perbaikan malah semakin parah, gagal total saja," tuturnya.

Bahkan pelaporan ini juga tak hanya KPU, melainkan Bawaslu pun ikut dilaporkan karena keduanya memiliki fungsi yang sama pada pelaksanaan PSU Tasikmalaya.

"Itu satu paket, dalam hal ini formalitas saja dan adanya pembiaran, jadi kita ke DPKPP juga untuk melaporkan KPU dan bawaslu sebagai penyelenggara di PSU Tasikmalaya," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved