Kepsek di Kepahiang Luka-luka Dianiaya Oknum Guru Bermasalah, Ditabrak lalu Dipukuli
M Yani, kepsek SMPN 3 Bermani Ilir, Kepahiang, luka-luka dianiaya oknum guru berinisial RL.
TRIBUNJABAR.ID, KEPAHIANG - Seorang kepala sekolah jadi korban penganiayaan guru di sekolah yang dipimpinnya.
Ta hanya itu, korban pun sempat ditabrak pelaku.
Peristiwa tersebut terjadi di Kepahiang, Bengkulu.
Baca juga: Kasus Oknum Guru Lecehkan Siswa SMAN 3 Kota Sukabumi Sudah Sampai Telinga KDM, Sanksi Berat Menanti
M Yani, kepsek SMPN 3 Bermani Ilir, Kepahiang, luka-luka dianiaya oknum guru berinisial RL.
Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (24/4/2025) lalu.
Saat itu, Yani sedang berkendara menggunakan sepeda motor menuju sekolah.
Di Desa Taba Saling, Tebat Karai, korban tiba-tiba mendengar suara kencang motor lain.
Secara mendadak ia ditabrak oleh sepeda motor tanpa pengemudi atau tanpa pengendara dari arah sebelah kiri.
Korban kehilangan kendali, dan akhirnya terjatuh ke arah kanan di rerumputan, dengan posisi kaki kiri terhimpit oleh sepeda motor.
RL kemudian datang dan memukul korban.
"Saya tidak hitung berapa kali dipukul. Tapi lebih dari dua kali, mungkin empat atau enam kali," kata M Yani, dilansir dari TribunBengkulu.com, Kamis (24/4/2025) siang.
Korban saat itu tidak berusaha melawan dan hanya melindungi bagian kepala.
Setelah melakukan pemukulan tersebut, pelaku RL berhenti dan tampak ingin melarikan diri dari lokasi. Korban kemudian berusaha bangkit.
Namun, melihat korban mulai berdiri, pelaku kembali menghampiri dan mengeluarkan semacam cairan pembersih.
Cairan tersebut kemudian disemprotkan ke bagian wajah korban.
Baca juga: Oknum Guru di Kabupaten Garut DIduga Lecehkan Murid Laki-laki, Terjadi di Kawasan Cipanas
"Saya berusaha melindungi mata. Pelaku ini kemudian kembali memukuli saya, beberapa kali," ujar korban.
Melihat warga dan pengendara yang semakin ramai, pelaku akhirnya melarikan diri.
Korban ditolong oleh beberapa guru dan sempat dibawa ke salah satu klinik swasta, sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Kepahiang.
Dari RSUD, pihak keluarga yang tidak terima atas penganiayaan tersebut akhirnya melaporkan kejadian ini ke Polres Kepahiang.
Untuk motif pelaku sendiri, korban mengatakan tidak mengetahui secara pasti apakah benar karena sakit hati dimutasi ke sekolah lain, atau karena merasa kesal akibat sering ditegur oleh korban.
Korban memang sempat memberikan teguran dan bimbingan kepada pelaku karena sering membuat masalah di sekolah.
"Apakah dia dongkol kepada saya, atau karena merasa dimutasi karena saya. Itu dua prediksi motif dia," ungkap korban.
Pelaku ditangkap
RL diringkus Polres Kepahiang tidak lama setelah kejadian pada Selasa (22/4/2025).
Kasat Reskrim Polres Kepahiang, AKP Denyfita Mochtar, mengatakan bahwa pelaku dengan sengaja menganiaya korban.
Insiden terjadi sekitar pukul 07.30 WIB pagi. Saat itu, pelaku yang mengendarai sepeda motor dengan sengaja menabrak korban.
Ketika korban terjatuh, pelaku memukulnya sebanyak dua kali.
Baca juga: Belum Bayar Buku, Murid SD di Indramayu Diduga Jadi Korban Bullying Oknum Guru, Kini Trauma
Tidak berhenti di situ, saat korban hendak bangkit, pelaku juga menyiramkan cairan alkohol ke wajah korban.
"Setelah itu, barulah pelaku ini meninggalkan tempat kejadian. Korban sendiri ditolong oleh guru lain dan langsung dibawa ke klinik," ujar AKP Denyfita Mochtar, Rabu (23/4/2025).
Pelaku sakit hati dimutasi
Dari pemerikaaan sementara, pelaku mengaku melakukan aksinya karena sakit hati.
Pelaku mengaku mendengar ucapan dari pelaku yang berencana melakukan mutasi atau memindahkan pelaku ke tempat tugas lain.
"Sementara ini, itu motif pelaku ke petugas kita. Tapi masih kita dalami," ungkap AKP Denyfita.
Sosok Pelaku
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kepahiang, Hartono mengungkapkan ini bukan lah kali pertama RL membuat masalah.
RL tidak hanya berselisih dengan kepala sekolah yang sekarang, tetapi juga pernah bermasalah dengan kepala sekolah sebelumnya.
"Keluhan terhadap oknum guru ini bukan hanya dari kepsek sekarang, tapi kepsek sebelum-sebelumnya juga ada," ungkap Hartono.
Hartono mengaku menyayangkan terjadinya penganiayaan dalam lingkungan pendidikan.
Menurutnya, selama masalah masih berkaitan dengan urusan internal guru atau kepala sekolah, seharusnya bisa diselesaikan secara baik-baik.
"Tapi kalau sudah penganiayaan seperti ini, ya saya rasa masuk ranah aparat penegak hukum saja," ujar Hartono kepada TribunBengkulu.com, Rabu (23/4/2025).
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tidak Terima Dimutasi, Oknum Guru SMP di Kepahiang Bengkulu Tabrak dan Aniaya Kepala Sekolah,
Kepsek di Pamulang yang Jual Seragam Rp 1,1 Juta ke Siswa Kini Dinonaktifkan: Pelanggaran Berat |
![]() |
---|
Heboh Mahasiswa Baru UTM Diduga Diculik dan Dianiaya Senior usai Protes Pungli, Kampus Buka Suara |
![]() |
---|
Kecelakaan Mimggu Pagi di Tol Cipularang Arah Bandung: Truk Boks Tabrak Tronton, Satu Tewas Terjepit |
![]() |
---|
Hampir Setahun Buron Sembunyi di Hutan, Pelaku Penganiayaan di Parigi Dibekuk Polres Pangandaran |
![]() |
---|
Anak Pedagang Sayur Dianiaya Senior di MAN Kota Tegal, Dikurung di Toilet, Sang Ibu Tuntut Keadilan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.