Jalur Cipeujeuh-Kamarang Cirebon Ambles 3 Meter, Setengah Badan Jalan Raib
Tanah penopang jalan tergerus hujan dan membentuk lubang sedalam sekitar 3 meter.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Jalan penghubung antarwilayah Cipeujeuh-Kamarang yang melintasi Desa Belawa, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, ambles akibat longsor.
Sebagian badan jalan bahkan raib hingga menyisakan setengah dari lebar jalan semula.
Pantauan di lokasi pada Selasa (22/4/2025), longsor menyebabkan badan jalan yang semula selebar 8 meter kini hanya tersisa 4 meter.
Tanah penopang jalan tergerus hujan dan membentuk lubang sedalam sekitar 3 meter.
Warga yang melintas pun harus ekstra waspada, terlebih saat hujan turun.
“Ya, jalan Cipeujeuh-Kamarang ini sudah ambles akibat longsor sekitar dua minggu."
"Tadinya awalnya kecil, terus sekarang makin besar,” ujar Abdul Haer, salah satu pengendara motor sekaligus perangkat Desa Wangkelang, Selasa (22/4/2025).
Menurutnya, kondisi tanah yang labil dan curah hujan yang tinggi menjadi penyebab utama terjadinya longsor.
“Penyebabnya, selain memang tanahnya labil, karena cuaca buruk hujan."
"Longsor ini sangat mengganggu, apalagi ini musim hujan, jadi kalau lewat saya takut. Harus hati-hati,” ucapnya.
Abdul menambahkan, jalan tersebut merupakan akses vital bagi masyarakat karena menghubungkan sejumlah desa dan menjadi jalur alternatif menuju Kabupaten Kuningan.
“Ini tuh akses jalan Lemahabang-Kamarang. Jalan ini juga bisa tembus ke Kabupaten Kuningan. Jalan ini juga akses menuju ke Gemulung, Wangkelang apalagi,” jelas dia.
Sementara itu, Kuwu atau Kepala Desa Belawa, Deni Kusuma, mengonfirmasi bahwa longsor sudah terjadi sejak dua pekan lalu, namun kondisi terparah baru terjadi pada malam Senin (21/4/2025).
“Tadi malam hujannya cuma rintik-rintik sih, cuma belakangan ini hujan sering turun."
"Jadi, hujan memang volumenya cukup tinggi. Ya boleh dikatakan ini jalur rawan longsor,” kata Deni.
Ia menyebutkan, bahwa jalan tersebut merupakan jalan kabupaten dan menjadi penghubung penting antara Kabupaten Cirebon dan Kuningan.
Tak hanya itu, sejumlah titik di sepanjang jalur ini juga rawan longsor.
“Selain di sini, ada juga titik-titik yang rawan longsor, sehingga perkebunan warga itu tertutup oleh timbunan-timbunan tersebut,” ujarnya.
Untuk penanganan awal, pihak desa telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait, seperti kecamatan, kepolisian, TNI, BPBD, hingga Dinas PUTR Kabupaten Cirebon.
“Untuk sementara kita antisipasi awal dengan pemasangan kerucut."
"Jalan masih bisa digunakan, tapi tidak dengan kendaraan besar,” ucapnya.
Ia berharap pemerintah daerah segera melakukan penanganan lebih lanjut agar jalan tidak ambles seluruhnya dan bisa segera difungsikan kembali secara maksimal.(*)
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
SK Menteri Jadi Objek Sengketa, Kemenkum Jabar Hadiri Sidang Perdata di PN Sumber Cirebon. |
![]() |
---|
Perbaikan Telan Rp 229 Juta, Lapangan Desa Bungko Cirebon hanya Diurug Tanah Empang dan Becek |
![]() |
---|
Guru yang Lecehkan Murid di Cirebon Dikabarkan Ditangkap, Polisi Buka Suara: Masih Pemeriksaan Saksi |
![]() |
---|
4 Tenaga Pendamping Desa di Cirebon Jadi Tersangka Kasus Korupsi Pajak, Rugikan Negara Rp 2,9 M |
![]() |
---|
Pria yang Pura-pura Tertabrak Mobil di Cirebon Ngeles di Depan Polisi: Salah Sasaran, Mobilnya Mirip |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.