Kisah Ai Karyati di Pangalengan, Penghasilan Sebagai Pemetik Teh Berkurang Akibat Alih Fungsi Lahan
Ai Karyati (47), seorang pemetik teh di Cinyiruan, Pangalengan, mengeluhkan adanya alih fungsi lahan di wilayahnya.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Kemal Setia Permana
Tribun Jabar/ Putri Puspita Nilawati
ALIH FUNGSI LAHAN - Ai Karyati (47), seorang pemetik teh di Cinyiruan, Pangalengan. Ai mengeluhkan adanya alih fungsi lahan yang membuat penghasilannya sebagai pemetik teh berkurang.
Ketika lahan kebun teh berubah, ia pun tidak bisa melakukan hal apa-apa.
“Saya hanya orang kecil, orang yang nggak punya uang. Melihat kebun berubah cuma bisa menangis dalam hati, ngeri melihat kebun teh sudah hancur,” ucapnya.
Selain kehilangan pendapatan, Ai pun menyebut dampak hilangnya kebun teh ini juga telah membuat kerusakan lingkungan di wilayah Pangalengan.
“Dampaknya ya jadi banjir kalau hujan besar padahal sebelumnya nggak pernah ada banjir,” kata Ai.
Sebagai pemetik teh, Ai mampu membesarkan tiga orang anaknya hingga yang paling akhir sedang menempuh SMA.
Ia pun bersyukur pekerjaan memetik teh ini dilakukannya dengan senang hati hingga akhirnya diangkat menjadi karyawan di perkebunan setempat. (*)
Berita Terkait
Baca Juga
Gempa Bumi M 4,7 Gincang Kabupaten Bandung, Getaran Terasa di Tegalbuleud sampai Garut |
![]() |
---|
Wisata Air Panas Tirta Camelia di Pangalengan Bandung Ramai Dikunjungi Wisatawan Luar Daerah |
![]() |
---|
Rekomendasi Menu Sarapan Ala Kapau, Cocok Dikujungi Sebelum Liburan ke Bandung Selatan |
![]() |
---|
Anggota DPRD Jabar Soroti Penurunan Lahan Pertanian di Jabar |
![]() |
---|
Penggundulan Kebun Teh di Pangalengan Bandung Sempat Dilaporkan ke Polisi, PTPN Curigai Ada Beking |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.