Unjuk Rasa Jalan Rusak di Cirebon, Warga Tebar lele hingga Anggota DPRD Ikut Mandi di Sungai
Bahkan, anggota DPRD fraksi Golkar itu mandi bareng di sungai dekat lokasi unjuk rasa, selepas aksi unjuk rasa selesai
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Menurutnya, Pemkab Cirebon mengklaim telah mengusulkan anggaran, namun pagu dari pusat justru dipotong.
Hal ini memperlihatkan lemahnya daya tawar dan keseriusan pemerintah daerah dalam memenuhi kebutuhan dasar rakyat.
Aksi juga diwarnai dengan potong tumpeng dan mandi rumput, sebagai sindiran atas perayaan Hari Jadi ke-543 Kabupaten Cirebon yang jatuh di bulan April ini.
“Pemerintah bilang Cirebon mentereng, tapi bagi kami Cirebon Timur tetap gupak (kotor)."
"Kalau jalannya seperti itu terus, mana buktinya?” jelas dia.
Warga menegaskan bahwa mereka tidak menuntut pengurugan atau tambal sulam semata.
Yang mereka inginkan adalah betonisasi jalan, mengingat jalur tersebut merupakan akses vital dengan beban kendaraan berat.
“Kami ingin kualitas jalan yang layak. Betonisasi itu kebutuhan, bukan kemewahan,” katanya.
Protes warga Cirebon Timur menjadi peringatan keras bagi Pemerintah Kabupaten Cirebon.
Ini bukan hanya tentang jalan rusak, tetapi juga soal harga diri masyarakat yang merasa dianaktirikan.
Tabur ikan lele di jalan menjadi simbol perlawanan yang nyaring, bukan sekadar aksi kreatif, melainkan teriakan kemarahan atas ketidakadilan yang sudah terlalu lama dibiarkan.
Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Anggota Komisi 1 DPRD Jabar Ungkap Peran Ideologi Negara |
![]() |
---|
Komisi II DPRD Jabar Bahas RKUA-PPAS TA 2026, Tati Supriati Tekankan Pentingnya Pangan dan UMKM |
![]() |
---|
Belum Ada Kasus Keracunan MBG di Cirebon, Dinkes Pakai Cara Ini Jaga Dapur SPPG |
![]() |
---|
Misri Penderita Kaki Gajah di Cirebon Kini Sudah Dirujuk ke Bandung, Pemeriksaan Lebih Lengkap |
![]() |
---|
Ratusan Alumni dan Pelajar Gelar Unjuk Rasa di SMK Pasundan 2 Kota Bandung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.