Sosok Haryandi Sekretaris Organda Disebut Dalang Pungutan Kompensasi Angkot, Sebut Uang Terima Kasih
Sosok Haryandi mencuat dalam kasus dugaan pungutan uang kompensasi sopir angkot di jalur Puncak, Kabupaten Bogor.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TRIBUNJABAR.ID - Sosok Haryandi mencuat dalam kasus dugaan pungutan uang kompensasi sopir angkot di jalur Puncak, Kabupaten Bogor.
Haryandi adalah Sekretaris DPC Organda Kabupaten Bogor.
Nama Haryandi muncul setelah disinggung oleh pengurus Kelompok Kerja Sub Unit (KKSU) Kabupaten Bogor, Nandar Tayana.
Sebagai informasi, para sopir angkot di jalur Puncak seharusnya menerima uang kompensasi sebesar Rp200.000.
Seharusnya, para sopir angkot mendapatkan uang tunai sebesar Rp1 juta dan sembako senilai Rp500.000.
Setelah kasus ini viral, nama Nandar Tayana menjadi salah satu yang diduga kuat terlibat karena disebutkan oleh sopir angkot yang menjadi korban, Emen.
Kini, Nandar Tayana mengakui bahwa ia memang memungut uang kompensasi tersebut, tetapi atas perintah Haryandi.
"Ada mandat koordinasi, oknum itu (Pak Haryandi)," ujar Nandar, dikutip dari kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel pada Kamis (10/4/2025).

Baca juga: Modus Nandar Pengurus KKSU Pungut Uang Kompensasi ke Sopir Angkot, Awalnya Tak Ada yang Mau Memberi
Nandar mengaku tidak menerima upah sepeser pun dari tugas tersebut.
Ia bahkan harus berjaga selama 24 jam demi mengoordinasikan 270 sopir angkot yang terkena dampak kebijakan pelarangan operasional selama libur Lebaran 2025.
Ketika ditanya lebih lanjut oleh Dedi Mulyadi soal jumlah pungutan yang diminta.
"Waktu itu dia katanya, kalau bisa sih sampai Rp200 ribu," jawab Nandar
Bantahan Haryandi
Sebelumnya, Haryandi sempat membantah bahwa Organda Kabupaten Bogor terlibat dalam kasus dugaan penyunatan uang kompensasi sopir angkot.
Menurut Haryandi, uang yang Organda dapatkan merupakan ucapan terima kasih dari para sopir angkot.
Uang Pelicin Berujung Pilu di Sukabumi: Masuk Kerja Bayar Rp 7 Juta, 3 Minggu Kemudian Dikeluarkan |
![]() |
---|
Viral Siswa Baru SMKN 1 Jombang Diduga Diminta Uang Gedung Rp1,5 Juta, Kepsek: Iuran Partisipasi |
![]() |
---|
Respons Dedi Mulyadi soal Dugaan Pungli di Kebun Raya Bogor, Bakal Turunkan Dinas Pariwisata |
![]() |
---|
Dugaan Pungli Bantuan Revitalisasi Sekolah di Garut Mencuat, Disdik Garut Membantah |
![]() |
---|
Heboh Mahasiswa Baru UTM Diduga Diculik dan Dianiaya Senior usai Protes Pungli, Kampus Buka Suara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.