Dedi Mulyadi Minta Warga di Kaki Gunung Gede Waspada: Gunung Gede Punya Sejarah

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengingatkan warganya yang berada di kaki Gunung Gede, yakni Sukabumi, Cianjur, dan Bogor

Tribun Jabar/ Dian Herdiansyah
WAWANCARA - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat diwawancarai di Gedung DPRD Kota Sukabumi, Kamis (10/4/2025). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Gunung Gede Jawa Barat menunjukkan adanya peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan. Terhitung intensitas 47 gempa vulkanik pada 1 April 2025.

Hasil pemantauan sepekan, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat penurunan.

Kendati ada penurunan aktivitas magma di dalam tubuh Gunung Gede, gempa vulkanik masih saja terjadi. 

Baca juga: Gunung Gede Telah Alami 23 Aktivitas Kegempaan sejak Pekan Lalu, Termasuk Gempa Tektonik

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengingatkan warganya yang berada di kaki Gunung Gede, yakni Sukabumi, Cianjur, dan Bogor untuk tetap waspada.

"Ya semuanya kita harus waspada, mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa," ujarnya," kata Dedi, di Gedung DPRD Kota Sukabumi, Kamis (10/04/2025).

Lantas Dedi mengingatkan peristiwa sebelumnya yang melahirkan sejarah di Jawa Barat. Yakni pindahnya Ibu Kota Karesidenan Priangan asalnya di Cianjur ke Bandung. 

Salah satu faktor pemindahan Ibu Kota Karesidenan Priangan ke Bandung dengan adanya potensi meletus Gunung Gede. Kemudian terjadi letusan di tahun 1957.

"Ya semua orang harus waspada karena, Gunung Gede punya sejarah juga dulu. Kan pindahnya Ibu Kota Priangan dari Cianjur ke Bandung karena faktor bencana meletusnya gunung," tutupnya.

Baca juga: Catat Waktunya, Masa Penutupan Pendakian di Gunung Gede Pangrango Diperpanjang

Sementara itu update terkini catatan aktivitas Gunung Gede sebagai berikut:

Pengamatan Visual 

Hasil pengamatan menunjukan adanya penurunan asap kawah berwarna putih asalnya membumbung tinggi 100 meter dari puncak. Kini mengalami penurunan.

Update periode 9 April terhitung pukul 00.00 - 24.00 WIB, sebagai berikut:
- Pengamatan menunjukan gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.
- Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi sekitar 50 meter dari puncak. 
- Cuaca cerah, angin lemah ke arah tenggara.

Kegempaan periode 1-9 April 2025 

- Vulkanik Dalam : 50 kali.
- Tektonik Lokal : 10 kali.
- Tektonik Jauh : 17 kali.
- Tornillo : 2 kali.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved