IHSG Ambrol Lagi, Perdagangan Dihentikan 30 Menit oleh BEI
Penurunan tajam ini memicu penghentian sementara perdagangan (trading halt) selama 30 menit oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka anjlok 9,19 persen atau 598,55 poin ke level 5.912,06 pada perdagangan Selasa (8/4/2025).
Penurunan tajam ini memicu penghentian sementara perdagangan atau Trading Halt selama 30 menit oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Ekonom Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Aknolt Kristian Pakpahan, mengungkapkan bahwa penurunan ini sudah diperkirakan seiring dengan gejolak yang terjadi di pasar global.
"Pada pagi hari, otoritas BEI mengeluarkan ketentuan baru terkait besaran Auto Rejection Bawah (ARB) yang dinaikkan menjadi 15?n juga menetapkan ketentuan tentang besaran trading halt untuk mengantisipasi volatilitas yang tinggi," ujarnya, kepada Tribunjabar.id, Selasa (8/4/2025).
Namun, kata Aknolt, kenyataan yang terjadi di pasar lebih buruk dari perkiraan, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung turun hingga hampir 9%, memicu BEI untuk memberlakukan trading halt setelah melewati batas toleransi penurunan sebesar 8%.
"Penurunan tajam ini terjadi akibat panic selling yang dipicu oleh kebijakan tarif balasan (reciprocal tariffs) yang diberlakukan oleh Pemerintah Amerika Serikat," tuturnya.
Menurutnya, dampak kebijakan ini tidak hanya dirasakan di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia, dengan banyak bursa saham global yang mengalami penurunan serupa.
"Pasar menunjukkan ketidakpastian global, terutama terkait kebijakan suku bunga yang akan diterapkan oleh The Federal Reserve (Fed) Amerika Serikat, apakah akan tetap mempertahankan suku bunga tinggi atau menurunkannya dalam waktu dekat," imbuhnya.
Aknolt juga menyoroti keputusan banyak investor untuk menahan investasi mereka, mengingat ketidakpastian yang menyelimuti ekonomi global.
"Para investor kini lebih memilih untuk menunggu dan melihat perkembangan lebih lanjut sebelum mengambil keputusan investasi. Ketidakpastian ini menyebabkan arus modal yang keluar dari pasar," kata Aknolt.
Sementara itu, meski penurunan IHSG sudah diprediksi sebelumnya, otoritas BEI telah mengambil langkah mitigasi dengan mengeluarkan edaran yang mengatur mekanisme ARB dan trading halt.
Dengan kondisi pasar yang penuh ketidakpastian ini, tantangan terbesar ke depan adalah bagaimana menjaga stabilitas pasar dan mengurangi kekhawatiran investor terhadap dampak dari kebijakan perdagangan internasional serta ketidakpastian ekonomi global.
"Kini, pasar akan menunggu langkah-langkah strategis yang akan diambil untuk mengembalikan kepercayaan investor di pasar saham Indonesia," katanya. (*)
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah
Imbas Demo, IHSG Anjlok 2,27 persen ke Level 7.771 |
![]() |
---|
Jalan Cijambu yang Ambrol Kini Sudah Ditangani Dinas PUTR Sumedang |
![]() |
---|
Jalan Cijambu Sumedang Ambrol Kian Parah Sejak Bertahun-tahun Lalu, Pemerintah Hanya Datang Mengecek |
![]() |
---|
Jalan Kabupaten Sumedang ke Arah Cijambu Ambrol, Warga Uring-uringan Mengadu ke Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Ada Insentif Pajak untuk Perusahaan, Ini Syaratnya! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.