Momen Surak yang Dinanti Warga saat Grebeg Syawal di Keraton Kanoman Cirebon, Tamiri Berharap Berkah
Ia mengaku berharap mendapatkan keberkahan, terutama saat momen surak atau pembagian sedekah berupa uang koin.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
Usai ziarah, rombongan menuju Pasanggrahan Kanoman untuk beristirahat dan menyantap hidangan khas Cirebon bersama para Jeneng dan Kraman Astana Gunung Jati.
Tradisi kemudian ditutup dengan momen surak, di mana masyarakat dengan antusias berebut uang sedekah yang dibagikan secara simbolis.
Sekretaris Kesultanan Kanoman, Gusti Ratu Raja Arimbi Nurtina menyebutkan, bahwa Grebeg Syawal merupakan warisan budaya yang harus terus dilestarikan.
“Alhamdulillah, pada hari ini atau 8 Syawal, kami Kesultanan Kanoman Cirebon masih eksis melaksanakan ritual Grebeg Syawal," ujar Arimbi.
Ia menjelaskan, bahwa esensi dari tradisi ini adalah ziarah dan doa bersama demi keselamatan umat.
“Kami berdoa kepada Allah SWT untuk keselamatan umat Islam di dunia, khususnya warga Cirebon. Setelah ziarah, kami berkumpul di Paseban untuk beristirahat, makan bersama, dan membagikan sedekah dalam bentuk surak."
"Ini sebagai bentuk syukur dan berbagi kebahagiaan di Hari Raya,” ucapnya.
Sebagai penutup, Arimbi menyampaikan pesan Idulfitri untuk seluruh masyarakat.
"Kami, keluarga besar Kesultanan Kanoman Cirebon, mengucapkan Selamat Hari Raya Idulfitri. Mohon maaf lahir dan batin,” jelas dia. (*)
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
Ritual Panjang Jimat di Kanoman Cirebon, Bunga Melati hingga Pusaka Jadi Magnet Ribuan Warga |
![]() |
---|
Grebeg Syawal Keraton Kanoman Cirebon, Tradisi Ziarah hingga Sedekah Koin yang Masih Lestari |
![]() |
---|
Silaturahmi ke Keraton Kanoman Cirebon, Ilham Habibie Diskusikan Industri Rotan & Bandara Kertajati |
![]() |
---|
Puncak Maulid Nabi Muhammad SAW di Keraton Kanoman Cirebon: Warga Antusias Melihat Panjang Jimat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.