Masyarakat Diminta Waspada, Terjadi 47 Kali Gempa Vulkanik dan 4 Tektonik di Gunung Gede Pangrango

Gunung Gede Jawa Barat menunjukkan adanya aktivitas gempa vulkanik yang siginifikan sejak 1 April 2025

Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Giri
TribunnewsBogor.com/Muamaruddin Irfani
AKTIVITAS GUNUNG GEDE - Penampakan Gunung Gede Pangrango terpantau dari Jalan Raya Puncak Bogor, Senin (24/6/2025). Terjadi peningkatan aktivitas gempa vulkanik di Gunung Gede Pangrango belakangan ini. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah 

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Gunung Gede Pangrango menunjukkan adanya aktivitas gempa vulkanik yang siginifikan sejak 1 April 2025. Kondisi ini berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya. 

Gunung Gede merupakan gunung api tipe strato yang memiliki ketinggian 2.958 mdpl. Secara administratif, lokasinya berada di Kabupaten Cianjur, Sukabumi, dan Bogor, Jawa Barat. 

Dalam laporan yang dilansir dari website https://magma.esdm.go.id berdasarkan pengamatan petugas dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gede di Desa Ciloto, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, sebagai berikut:

Aktivitas Kegempaan 1 April 

  • 47 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 2-47 mm, S-P 0.4-1.3 detik dan lama gempa 5-17 detik.
  • 1 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 39 mm, S-P 4 detik dan lama gempa 33 detik.
  • 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 44 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 400 detik.

Aktivitas Kegempaan 2 April 

  • 1 kali gempa Tornillo dengan amplitudo 2 mm, dan lama gempa 19 detik.
  • 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 49 mm, S-P 15 detik dan lama gempa 150 detik.

Data di atas merupakan hasil pengamatan petugas, dilaporkan secara periodik. Terhitung mulai pukul 00.00 hingga pukul 24.00 WIB setiap harinya. 

Baca juga: Aktivitas Gempa Vulkanik di Gunung Gede Pangrango Meningkat, Pendakian Ditutup Sementara

Sebelumnya Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat dalam enam jam terakhir, tercatat 21 kali gempa vulkanik dalam (gempa vulkanik tipe A/VA) dengan jumlah yang jauh melebihi rata-rata harian bulan sebelumnya.  

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menyampaikan bahwa lonjakan aktivitas kegempaan ini cukup signifikan dibandingkan kondisi sebelumnya. 

"Pada tanggal 1 April 2024, dalam rentang pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, terjadi peningkatan gempa vulkanik dalam (VA) hingga mencapai 21 kejadian. Sebagai perbandingan, rata-rata kejadian gempa vulkanik dalam di Gunung Gede selama periode 1-31 Maret 2024 hanya berkisar 0-1 kali per hari," kata Wafid di Bandung, Selasa (1/4/2025).

Baca juga: Viral Oknum Pendaki Naiki Tugu Gunung Gede Pangrango, Berjongkok di Atasnya, Sanksi Berat Menunggu

Menurutnya, peningkatan aktivitas ini menunjukkan adanya tekanan yang meningkat di dalam tubuh Gunung Gede, yang berpotensi menyebabkan letusan freatik atau hembusan gas berbahaya jika konsentrasinya terlalu tinggi. 

Meski aktivitas meningkat, PVMBG belum menaikkan status Gunung Gede dari Level I (Normal). 

"Kami mengimbau masyarakat, pengunjung, dan wisatawan untuk tidak menuruni, mendekati, atau bermalam dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon," jelasnya.

Untuk diketahui, erupsi Gunung Gede terakhir kali terjadi pada 1957 dari Kawah Ratu, dengan kolom letusan mencapai 3.000 meter di atas puncak. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved