Antisipasi Arus Wisata, Contra Flow Mulai Diberlakukan di Ruas Tol Jagorawi Arah Puncak Hari Ini

Contra flow untuk mengantisipasi peningkatan volume lalu lintas wisata dan silaturahim pada masa libur lebaran 2025, Rabu (2/4/2025).

Jasamarga
Jasamarga memberlakukan contraflow atas diskresi kepolisian mulai KM 43+500 sampai KM 46+500 ruas Tol Jagorawi arah Puncak sejak pukul 06.35 WIB, untuk mengantisipasi peningkatan volume lalu lintas wisata dan silaturahim pada masa libur lebaran 2025, Rabu (2/4/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Jasamarga memberlakukan contra flow atas diskresi kepolisian mulai KM 43+500 sampai KM 46+500 ruas Tol Jagorawi arah Puncak sejak pukul 06.35 WIB, untuk mengantisipasi peningkatan volume lalu lintas wisata dan silaturahim pada masa libur lebaran 2025, Rabu (2/4/2025).

"Jasamarga mengimbau pengguna jalan untuk mengantisipasi rute perjalanan supaya bisa mengoptimalkan rekayasa lalin yang sedang berlaku," kata Panji Satriya selaku
Marketing and Communication Department Head Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division Plaza Tol Cililitan Jakarta.

Selain itu, Jasamarga pun mengimbau ke pengguna jalan untuk dapat memastikan kecukupan saldo kartu elektronik sebelum memulai perjalanan guna menghindari kepadatan ketika bertransaksi di gerbang tol, selalu patuhi rambu lalu lintas, dan ikuti arahan petugas di lapangan.

Pemerintah Provinsi Jabar melalui Dinas Perhubungan dan kepolisian telah sigap mengantisipasi kepadatan lalin ketika terjadi lonjakan signifikan. Tercatat, sampai Selasa (1/4/2025) sudah lebih 11,8 juta pemudik menggunakan layanan kereta, dan volume di jalur utama termasuk Tol Cikampek meningkat tajam.

Rekayasa jalan, seperti contraflow di Cikampek dan ganjil genap di jalur wisata Puncak, Bogor pun telah diterapkan atas diskresi kepolisian.

Selain itu, destinasi wisata seperti Kebun Raya Cibodas di Cianjur, Tangkubanparahu di Bandung, dan Pantai Sindangkerta di Tasikmalaya mulai dipadati pengunjung, menandai tingginya mobilitas masyarakat selama libur Lebaran. 

Sekretaris Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dhani Gumelar menyatakan lonjakan arus mudik dan wisata ini sudah diprediksi sebelumnya. Pihaknya telah menyiapkan berbagai strategi untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas dan memastikan keamanan serta kenyamanan para pengguna jalan.

Di sektor transportasi darat, jumlah penumpang di terminal bus mengalami penurunan. Terminal Tipe A mencatat 18.332 penumpang pada 31 Maret 2025, mengalami penurunan 27,15 persen dibandingkan hari sebelumnya. Penurunan lebih besar terjadi di Terminal Tipe B yang hanya melayani 3.196 penumpang, turun 55,36 persen. 

Pergerakan penumpang kereta api di beberapa wilayah menunjukkan tren beragam. Di wilayah Daop I, jumlah penumpang komuter mencapai 21.951 orang, mengalami penurunan sebesar 12,65 persen. Sementara itu, di Daop II, jumlah penumpang jarak jauh menurun 6,18 persen menjadi 25.051 orang.

Namun, layanan kereta lokal mengalami lonjakan hingga 38,14 persen dengan total 58.811 penumpang. Di Daop III, terjadi peningkatan jumlah penumpang sebesar 16,44 persen menjadi 13.228 orang. Untuk layanan Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), tercatat 17.878 penumpang, mengalami penurunan sebesar 22,66 persen. 

Lalu sektor udara, Bandara Kertajati melayani 510 penumpang, mengalami penurunan 12,52 persen dibandingkan hari sebelumnya. Sementara itu, di Bandara Nusawiru, hanya tercatat 28 penumpang dengan tidak adanya penerbangan pada hari sebelumnya. 

"Lonjakan kendaraan juga terjadi di sejumlah ruas tol utama di Jawa Barat. Ruas Tol Cipularang mencatat peningkatan kendaraan masuk sebesar 70,69 persen atau sebanyak 59.881 kendaraan. Sementara itu, jumlah kendaraan yang keluar meningkat 69,68 persen atau sebanyak 42.134 kendaraan. Peningkatan serupa terjadi di ruas Tol Padaleunyi dengan kenaikan 64,72 persen untuk kendaraan masuk dan 67,04 persen untuk kendaraan keluar," ujar Dhani.

Berdasarkan data traffic counting lidar pada 31 Maret 2025, terjadi penurunan jumlah kendaraan di beberapa jalur utama Jawa Barat. Jalur Pantura mengalami penurunan 2,7 persen dengan mayoritas kendaraan roda dua mencapai 73,6 persen.

Jalur Tengah mengalami penurunan 5,9 persen, juga didominasi kendaraan roda dua sebesar 70,3 persen. Di Jalur Selatan, jumlah kendaraan menurun 4 persen, sementara di Jalur Wisata terjadi penurunan 0,8 persen. 

Pemda Provinsi Jawa Barat terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kelancaran arus balik serta kesiapan infrastruktur transportasi menghadapi puncak arus balik yang diperkirakan terjadi dalam beberapa hari mendatang dengan langkah-langkah strategis yang telah diterapkan, diharapkan mobilitas masyarakat selama masa libur Lebaran dapat berjalan dengan lancar dan aman. (*) 

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved