Jajanan Aci Baci, Bakso Aci dari Ciwastra Jadi Pilihan Oleh-oleh Lebaran, Umrah hingga Naik Haji
Jelang lebaran 2025 berbagi hadiah berupa makanan maupun barang yang diberikan kepada teman dan sanak saudara menjadi hal yang dilakukan.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Jelang lebaran 2025 berbagi hadiah berupa makanan maupun barang yang diberikan kepada teman dan sanak saudara menjadi hal yang dilakukan untuk mempererat tali silaturahmi.
Selain kue kering, kuliner baso aci pun kian menjadi favorit bagi pecinta kuliner di berbagai daerah.
Seperti yang dirasakan oleh owner Jajanan Aci Baci, Delisna Sukirman yang kebanjiran pesanan di momen ini.
Perempuan yang akrab disapa Lisna ini mengatakan permintaan baso aci justru ramai saat puasa karena setelah berbuka puasa banyak juga yang ingin makan makanan pedas.
"Dalam sebulan Jajanan Aci Baci mampu memproduksi kurang lebih 10.000 baso aci karena biasanya sehari bisa bikin sampai 1.000 baso aci," kata Lisna saat ditemui di dapurnya, Jalan Ciwastra, Sabtu (29/3/2025).
Lisna mengatakan usaha Jajanan Aci Baci ini telah dijalaninya sejak kecil, namun baru direalisasikan dalam bentuk kemasan pada 2019 akhir.

Alasan Lisna memilih untuk membuka Jajanan Aci Baci karena bakso aci adalah makanan favoritnya sejak kecil.
"Aku berasal dari Garut dan bakso aci itu kan asalnya juga dari Garut dan sudah menjadi ciri khas makanan disana. Kalau di keluarga aku mereka membuat bakso aci sendiri dan jadi kebiasaan suka ngundang temen untuk makan bakso aci di rumah," ujarnya.
Kebiasaan tersebut pun membuatnya tercetus ide untuk membuka usaha baso aci yang pada tahun tersebut belum ramai diminati seperti sekarang.
Lisna mengatakan dalam membangun usaha tentunya terdapat fase naik turun yang dijalaninya.
Meskipun produknya belum cukup dikenal, ternyata banyak baso aci yang maklon kepada usahanya.
Momen yang cukup menarik justru terjadi pada masa Pandemi Covid-19. Pada saat itu aktivitas masyarakatd dibatasi dan tidak bisa keluar rumah.
"Justru di Covid itu, bakso kemasan seperti ini mulai ramai karena orang-orang nggak boleh keluar, sehingga lebih memilih ngemil di rumah. Dari situ bakso aci aku mula dikenal banyak orang, terus banyak yang beli," ujar Lisna.

Untuk memperkenalkan market lebih luas lagi, Lisna pun menggunakan jasa endorse dan bekerjasama dengan influencer hingga akhirnya baso aci kian diminati.
Ia pun sempat tersentak kaget karena membludaknya pemesanan, bahkan mencapai 5.000 - 6.000 bakso aci dalam sehari.
"Sempat kaget tiba-tiba aku harus memproduksi sebanyak itu, karena saat itu baru punya satu pegawai. Aku langsung mencari teman-teman yang mau kerja dan melibatkan ibu-ibu warga sekitar yang membutuhkan pekerjaan," kata Lisna.
Banyaknya pemesanan baso aci yang tidak sebanding dengan pegawai pun membuat Lisna harus menerapkan system pre-order supaya pesanan dapat terselesaikan.
Ibu satu orang anak ini menyebutkan baci ini tidak hanya bisa dinikmati untuk oleh-oleh saat mudik, tetapi baci ini juga seringkali dibawa untuk keperluan lain.
"Banyak yang pesan juga untuk dibawa ke luar negeri seperti umrah atau naik haji. Kadang kita juga ada beberapa produk yang memang udah masuk ke luar negeri. Jadi ada yang buka restoran di sana, terus bakso aci kita dijadiin menunya di di sana," ucap Lisna.
Sebagai pemilik usaha, Lisna pun mengatakan resep pembuatan baso aci ini dibuat atas hasil racikan dirinya yang telah didapatkan dari keluarganya terdahulu.
Ia pun menegaskan bahwa ia paham dari proses takaran, adonann, perebusan, pemngemasan, hingga Teknik marketing.
Menurutnya, hal inilah yang membuat usaha baci miliknya bertahan hingga sekarang karena kualitas rasanya dijaga dengan ketat.
Produksi bakso aci yang dilakukan di rumah ini tetap terjaga kebersihannya. Para pegawai pun terlihat menggunakan masker dan sarung tangan Ketika membuat adonan aci ini.
Selain itu juga keunikan dari baci ini adalah proses produksi bakso aci nya yang tidak menggunakan mesin, melainkan secara manual dengan tangan.
"Prosesnya memang manual dan itu akan dipertahankan karena kalau menggunakan mesin akan berbeda rasanya. Proses pembuatan menggunakan tangan justru bakso aci lebih kenyal dan empuk," ucapnya.
Bakso aci Baci ini memiliki beberapa varian rasa diantaranya bakso aci, bakso aci tulang rangu, dan pangsit ayam.
Didalamnya sudah terdapat beragam isian seperti pangsit, siomay, sukro, sambal chili oil, bumbu, dan jeruk nipis.
Proses pembuatannya pun cukup mudah, Anda tinggal merebusnya kurang lebih 3 menit dan bisa langsung dinikmati.
Harga Jajanan Aci Baci ini cukup terjangkau yaitu mulai dari Rp 16.000-23.000 saja. (*)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI
Pedagang Mengeluh Omzet Turun Imbas Harga Bahan Pokok di Bandung Naik, Ayam Jadi Rp 45 Ribu |
![]() |
---|
Ethica Hadirkan Koleksi Busana Berbinar, Siap Jadi Ikon Sarimbit Lebaran 2026 |
![]() |
---|
Sosok Gus Irfan Cucu Pendiri Nahdlatul Ulama yang Disebut-sebut Bakal Jadi Menteri Haji dan Umrah |
![]() |
---|
Daftar Kementerian Baru dan Badan Baru di Era Presiden Prabowo Dijabat Guru Besar & Purnawirawan TNI |
![]() |
---|
BP Haji Menjadi Kementerian Haji dan Umrah, Dedi Mulyadi Titip Harapan untuk Bandara Kertajati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.