Berita Viral

Sosok Yusuf Nugraha, Dokter di Cianjur Izinkan Pasien Berobat Bayar Semampunya: Bukan Cari Untung

Inilah sosok dokter di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang menerapkan konsep ijab kabul untuk berobat.

|
(KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)
MEMERIKSA PASIEN - Dokter Yusuf Nugrana tengah memeriksa kondisi salah seorang pasien yang tengah menjalani rawat inap. Dokter asal Cianjur, Jawa Barat ini menerapkan konsep ijab kabul berobat bagi pasien. 

Sebagai seorang dokter, Yusuf tidak melihat pasien sebagai objek keuntungan, melainkan sebagai manusia yang harus diperlakukan dengan tulus dan profesional.

Yusuf pun tidak merasa konsep yang ia terapkan menghambat sumber pendapatannya sebagai tenaga medis.

Sebaliknya, Yusuf merasakan keajaiban yang datang silih berganti selama menjalankan programnya tersebut.

Bahkan, di tengah keraguan banyak pihak, Klinik Harapan Sehat yang dirintisnya sejak 2008 tetap eksis dan berkembang.

Setelah 16 tahun beroperasi, bangunan yang mulanya hanya berukuran 3x4 meter telah berkembang menjadi gedung dua lantai.

"Dalam matematika manusia, 10 dikurangi 11 hasilnya minus 1. Tapi dalam matematika Allah, justru bisa menjadi sejuta," tutur Yusuf.

Yusuf meyakini keberlangsungan kliniknya adalah berkat doa para pasien yang pernah mendapatkan pelayanan kesehatan. 

Baca juga: Kisah Zaki Mahasiswa ITB Nyambi Jadi Ojol dan Jualan Basreng, Nyaris Pingsan saat Sidang Skripsi

Dengan jumlah pasien mencapai 250 orang per hari, konsep ijab kabul berobat ini telah membuktikan bahwa pelayanan kesehatan berbasis kemanusiaan tetap dapat berjalan, bahkan berkembang.

Pengakuan pasien

Salah seorang pasien, Nyi Sobariah (65), mengaku terbantu dengan konsep ijab kabul yang diterapkan di Klinik Harapan Sehat.

Sobariah mengaku sudah tiga kali menjalani pengobatan di klinik tersebut.

Pada pekan sebelumnya warga Desa Sukasari, Cilaku ini bahkan menjalani rawat inap selama lima hari akibat penyakit lambungnya.

Kali ini, ia kembali berobat lantaran nyeri dikakinya.

"Seharusnya saya membayar Rp 280.000. Tapi, kebetulan sedang tidak punya uang, jadi tadi saya berobat dengan ijab kabul, tanpa biaya sedikit pun," ujarnya.

Ia mengaku bersyukur masih ada dokter yang peduli terhadap masyarakat yang kesulitan.

"Kalau harus berobat di tempat lain, tidak sanggup. Apalagi kalau sakit datang mendadak dan sedang tidak punya uang. Jadi saya ke sini. Alhamdulillah, dokternya baik, orang-orangnya juga baik," katanya dengan mata berkaca-kaca.

(Kompas.com/Firman Taufiqurrahman) (Tribunjabar.id/Salma)

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved