Nakes di RSUD Sayang Cianjur Menjerit, THR Tak Dibayar Penuh, Insentif Tak Kunjung Cair
Bahkan, para Nakes tersebut juga mempertanyakan dana insentif yang tak kunjung dibayarkan.
Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Sejumlah Tenaga Kesehatan (Nakes) di RSUD Sayang Cianjur mengaku kecewa, karena Tunjangan Hari Raya (THR) tidak dibayarkan sepenuhnya.
Berdasarkan informasi yang didapat, para Nakes di RSUD Sayang, Cianjur menerima upah Rp 2 juta sampai Rp 3 juta per bulan. Namun mereka yanya mendapatkan THR hanya Rp 1,2 juta.
Bahkan, para Nakes tersebut juga mempertanyakan dana insentif yang tak kunjung dibayarkan.
Seorang Nakes RSUD Sayang, Cianjur yang enggan disebutkan identitasnya mengaku, dirinya kecewa dengan pihak rumah sakit, yang tidak membayarkan sepenuhnya hak THR lebaran.
"Biasanya THR dibayarkan satu bulan sebelum gajian, namun yang kami terima nilainya malah tidak sesuai. Justru malah sama dengan petugas cleaning service," katanya saat dihubungi, Selasa (25/3/2025).
THR labaran tahun 2025 lanjut dia, yang diterima seluruh Nakes di RSUD Sayang, Cianjur nilainya sebesar Rp 1,2 juta. Padahal upah para Nakes perbulannya sebesar Rp 2 juta sampai Rp 3 juta.
"Memang kita rasakan dalam beberapa tahun ini kesejahteraan para tenaga kesehatan disini (RSUD Sayang) selalu tidak sesuai, dan bahkan dibayarkan terlambat," ucapnya.
Selain itu dirinya meminta manajemen rumah sakit untuk segera menyelesaikan permasalahan keuangan yang merugikan kesejahteraan para Nakes.
"Sejauh ini alasan dari manajemen, yaitu terdampak akibat efisiensi anggaran. Kita meminta kejelasan dari manajemen, jika mereka menolak kita akan lakukan aksi," ujarnya.
Hal serupa diungkapkan, S (40) mengungkapkan, saat ini kondisi Nakes di RSUD Sayang Cianjur, tidak pernah mendapatkan perhatian, dari manajemen.
"Pihak manajemen rumah sakit, selalu mengambil keputusan dan kebijakan sepihak tanpa mensosialisaikan terlebih dulu kepada pegawai atau nakes, hal tersebut tentu sangat merugikan kami," katanya.
Dia menambahkan, pihak rumah sakit sering bersikap arogan, jika ada pegawai yang mempertanyakan haknya, atau kebijakan yang mereka lakukan.
"Bahkan mereka pun tidak segan - segan untuk memecat, pegawai dan nakes yang tidak sepakat dengan kebijakannya tersebut," katanya.
Hingga berita ini dibuat, pihak Direktur RSUD Sayang Cianjur Dr Irvan Nur Fauzi belum memberikan keterangan terkait hal tersebut. (*)
Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi.
Sosok Reni Driver Ojol di Sukabumi yang Adang Mobil Dedi Mulyadi, Curhat soal THR Rp 50 Ribu |
![]() |
---|
Bang Jago di Kutawaringin Bandung Bikin Onar, Minta THR Sambil Tenteng Senjata Tajam |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Bersuara, Minta Kades yang Sebarkan Proposal THR Diperlakukan Sama Seperti Preman |
![]() |
---|
Anggota Komisi V DPRD Jabar Aten Munajat: Tenaga Kesehatan di Jalur Mudik Layak Dapat Penghargaan |
![]() |
---|
Mengelola THR dengan Bijak: Grant Thornton Indonesia Bagikan Tips di Tengah Ketidakpastian Ekonomi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.