Kisah Blankenheim, Produk Sepatu Kulit yang Dilirik Erick Thohir saat Rapat dengan Wishnutama
Beny Ramdani Sofara, seorang pemuda yang memiliki mimpi brand Blankeheim yang disukai erick thohir
Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Siti Fatimah
Dengan demikian, Beny mengangkat hal tersebut sebagai brand story hingga seorang tokoh konsultan pemasaran asal Indonesia, Hermawan Kartajaya, merasa tertarik oleh brand story yang diangkat Blankenheim.
Hal tersebut lantaran selama ini, publik mengenal Blankenheim sebagai produk luar negeri, bukan lokal.
Bersyukur, warga Jerman yang menggunakan nama keluarga Blankenheim tidak mepermasalahkan nama keluarganya digunakan sebagai merek sepatu oleh Beny.
"Malah salah satu dari mereka (red: pengguna nama keluarga Blankenheim) ada yang minta, kalau nanti ada produk untuk perempuan, bisalah pakai nama Ibu saya, gitu katanya," ucap Beny sambil tertawa.
Alasan Beny membangun usahanya dalam jenis produ sepatu, lantaran selama ini dirinya mengaku belum pernah menemukan sepatu kulit yang casual.
"Saya belum ketemu. Karena sepatu kulit itu 'kan identik dengan sepatu formal, seperti sepatu pantofel. Nah, saya mencoba membuat atau menciptakan produk yang versatile (red: bisa dipakai formal dan casual)."
Beny juga mengaku, kualitas produknya selalu diupayakan tetap murni kulit tanpa bahan campuran sejak awal berdirinya Blankenheim.
Sedang bahan mentah kulitnya dipasok dari Surabaya, Magelang, hingga Garut.
Untuk produk sepatu, Beny menggunakan kulit sapi, dan seiring berjalannya waktu, Blankenheim mulai memproduksi jaket, tas, dompet, hingga asesoris lainnya.
"Kalau jaket dan lain-lain, kami pakai kulit domba," jelasnya.
Harga yang dibandrol untuk produk Blankenheim berada di kisaran angka mulai dari Rp725 ribu hingga jutaan.
"Kayak produk custom itu, kami bisa sampai harga jutaan. Paling 3 jutaan lah," ungkap Beny. "Produk paling mahal itu travel bag, bisa Rp3,5 sampai 4 juta, karena ukurannya besar. Jadi kalau untuk bikin tas itu tuh, hitungannya satu badan sapi."
Blankenheim juga menawarkan garansi bagi produk-produknya, bahkan sol sepatunya pun bisa ganti, termasuk perbaikan sepatu juga.
Dalam membuat produk-produknya, Beny diketahui memiliki bengkel sendiri dengan pengrajin kulit sekira 10 orang. Dalam satu bulan, bengkelnya mampu membuat sekira 250 hingga 500 produk.
"Angka segitu per bulan itu, karena 'kan kami handmade (red: buatan tangan) bikin produknya. Kalau soal omzet, lumayanlah," tutur Beny sambil berseloroh.
Beasiswa Perintis 2026 Kembali Dibuka, Dukung Siswa Masuk Perguruan Tinggi Favorit |
![]() |
---|
Maruarar Sirait : Pemerintah Genjot Program 350 Rumah Subsidi Melalui KUR Perumahan |
![]() |
---|
Dukung Kawasan Bebas Sampah, Universitas Ekuitas Indonesia Optimalisasi Rumah Magot dengan Cara Ini |
![]() |
---|
Asep Suherman Anggota DPRD Jawa Barat Pastikan Pemerintah Memberikan Perlindungan bagi Petani |
![]() |
---|
Diakui di Kancah Global, Indonesia Kembali Terpilih Keanggotaan CA dan POC UPU |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.