Heboh Dugaan Pungli ke Pengendara di Jembatan Ambles di Sukabumi, Kapolsek Ugkap Fakta Sebenarnya
Media sosial dihebohkan dengan perbincangan dugaan pungutan liar (pungli) terhadap pengendara yang hendak melalui jembatan Cidadap yang ambles.
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Kontributor Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Media sosial dihebohkan dengan perbincangan dugaan pungutan liar (pungli) terhadap pengendara yang hendak melalui jembatan Cidadap yang ambles di Kampung Bojongkopo, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Tribunjabar.id mencoba menelusuri kebenaran hal itu di lokasi.
Pantauan Tribunjabar.id terlihat sejumlah warga yang mengatur arus lalu lintas keluar masuk kendaraan roda dua yang hendak melintasi jembatan Cidadap yang ambles sekitar 4 meter, Rabu (19/3/2025).
Terlihat, warga yang mengatur keluar masuk kendaraan roda dua memegang kardus bertuliskan "Donasi Bencana Alam", terdapat juga kardus bertuliskan "Donasi Bencana Seikhlasnya".
Warga yang memegang kardus itu terlihat hanya menunggu pengendara yang memberikan uang saat melintas, mereka nampak tidak memaksa pengendara untuk memberi uang.
Di lokasi juga terlihat petugas kepolisian yang berjaga mengatur lalu lalang kendaraan roda dua yang melintasi jembatan Cidadap dalam kondisi miring.
Baca juga: Hambat Aliran hingga Sebabkan Banjir, Jembatan Cipalabuan Sukabumi Dibongkar
Portal juga terlihat terpasang di jembatan untuk menghalangi mobil agar tidak melintasi jembatan Cidadap.
Kapolsek Simpenan, AKP Erman, mengatakan, di lokasi tidak terjadi pungli. Menurutnya, tidak ada pungutan sepeserpun bagi pengendara yang melintas.
"Jadi faktanya tidak seperti itu, jadi untuk sementara kita dari awal kejadian hingga saat ini tidak dipungut biaya sepeserpun. Gak ada (pungli)," ujar Erman kepada Tribun di lokasi.
Erman menjelaskan, jembatan Cidadap saat ini hanya dapat dilintasi sepeda motor. Untuk roda empat atau mobil disetop dan diarahkan untuk mencari jalur alternatif lain jika ingin ke arah Bagbagan dari Kiara Dua ataupun sebaliknya.
"Cuman dalam pelaksanaannya ada beberapa pembatasan karena situasi jembatan yang tidak memadai, sehingga untuk kendaraan R4 disetop total, terkecuali emergency membawa orang sakit atau ada hal yang sangat mendesak.
"Kemudian untuk R2 ini bebas baik dari Kiara Dua mau ke Bagbagan atau dari Bagbagan mau ke Kiara Dua kapan saja bisa lewat, bebas bergantian, kita atur," ucap Erman.
"Untuk masyarakat pertama agar bersabar, ini kan musibah, rencana jembatan akan dibangun kembali oleh pemerintah, namun perlu proses waktu. Yang kedua untuk saat ini kendaraan roda empat agar bersabar, tidak melintas dulu, kecuali hal yang penting, karena apa, ini untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, jadi intinya mesti bersabar untuk keselamatan kita semua, roda empat mending mencari alternatif lain," kata Erman. (*)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI
Gebyar Sipenyu, Bupati “Inovasi Strategis Layanan Terpadu Mudah Dan Murah” |
![]() |
---|
Belasan Pelajar SMK dan SMP Diamankan saat Demo di Sukabumi, Tes Urine Positif Narkoba |
![]() |
---|
Setelah Dikepung Massa, DPRD Kota Sukabumi Janji Stop Tunjangan Perumahan |
![]() |
---|
Kericuhan Sempat Terjadi di DPRD Kota Sukabumi, Disebabkan Ada Pelemparan dari Belakang |
![]() |
---|
Kebijakan Wali Kota Sukabumi Disorot karena Pajaki UMKM dengan PB1 Sebesar 5 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.