Sayangi Matamu, Hindari Dampak Digital Eye Strain Sejak Dini

Gejala umum yang dapat dirasakan oleh seseorang yang mengalami DES antara lain mata tegang, lelah, berair, nyeri, kering, pandangan kabur.

|
Penulis: Nappisah | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Santosa Hospital Bandung Kopo
PRAKTEK - dr. Desi Utami Helisarah, Sp. M, Dokter Spesialis Mata di Santosa Hospital Bandung Kopo. Digital Eye Strain adalah sekumpulan gejala atau keluhan pada mata yang timbul sebagai akibat penggunaan alat digital dalam durasi lama. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Peningkatan penggunaan perangkat digital seperti ponsel, komputer, dan tablet telah memicu munculnya masalah baru bagi kesehatan mata, yaitu Digital Eye Strain (DES) atau ketegangan mata akibat penggunaan perangkat digital dalam waktu lama. 

Menurut dr. Desi Utami Helisarah, Sp. M, Dokter Spesialis Mata di Santosa Hospital Bandung Kopo, Digital Eye Strain adalah sekumpulan gejala atau keluhan pada mata yang timbul sebagai akibat penggunaan alat digital dalam durasi lama.

"Digital eye strain syndrome adalah sekumpulan gejala yang timbul akibat penggunaan alat digital dalam waktu lama," kata dr. Desi, kepada TribunJabar.id, Sabtu (15/3/2025). 

Gejala umum yang dapat dirasakan oleh seseorang yang mengalami DES antara lain mata tegang, lelah, berair, nyeri, kering, pandangan kabur, pandangan ganda, hingga nyeri kepala dan bahu.

Kapan kita sebaiknya berhati-hati dengan perangkat digital? dr. Desi menyebutkan bahwa gejala DES dapat muncul pada penggunaan komputer selama 6-7 jam atau penggunaan ponsel lebih dari 2 jam.

"Gejala DES syndrome akan muncul pada penggunaan komputer 6-7 jam atau HP 2 jam," tambahnya.

Penyalahgunaan perangkat digital dalam jangka panjang dapat membawa dampak serius. 

"Penurunan kualitas hidup bisa terjadi, seperti penurunan produktivitas kerja, meningkatnya tingkat kesalahan dalam bekerja atau belajar, serta penurunan kepuasan kerja," jelas dr. Desi.

Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga berisiko mengalami DES akibat penggunaan gadget yang berlebihan.

"Anak-anak juga dapat berisiko mengalami DES," ucapnya. 

Oleh karena itu, penting untuk melindungi mata mereka dengan cara mengatur waktu penggunaan perangkat digital.

Untuk mengurangi risiko DES, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan sehari-hari. 

"Posisikan komputer atau ponsel sesuai ketinggian duduk kita, atur pencahayaan layar, dan kurangi pencahayaan ruangan agar sesuai dengan pencahayaan layar. Selain itu, usahakan sering berkedip sekitar 14-17 kali per menit," kata dr. Desi.

Penggunaan kacamata atau pelindung layar digital juga bisa membantu mengurangi paparan sinar biru (blue light) yang berisiko memperburuk kondisi mata. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved