Manfaatkan Momentum Ramadan, Warga Binaan Rutan Kelas I Cirebon Berjamaah Khatamkan Al Quran

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Meskipun menjalani masa tahanan, ratusan warga binaan di Rutan Kelas I Cirebon tetap bersemangat meningkatkan ibadah di Bulan Ramadan ini.

Salah satu program unggulan selama Ramadan adalah khataman Al Quran yang rutin digelar setiap Jumat.

Seperti yang terlihat pada Jumat (14/3/2025) siang, suasana khidmat terlihat di Masjid Al Ikhlas Rutan Kelas I Cirebon.

Ratusan warga binaan dari berbagai latar belakang kasus tampak khusyuk membaca ayat suci Al Quran.

Baca juga: BBM di Kota Cirebon Dijamin Cukup untuk Momen Arus Mudik Lebaran, Pemkot: Pemudik Enggak Perlu Cemas

Dipandu seorang kiai dari pondok pesantren, mereka berusaha mengkhatamkan Al Quran di pertengahan bulan Ramadan.

Salah satu warga binaan, Dadang M Hasbi mengungkapkan, bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari rutinitas ibadah mereka di dalam rutan.

"Saya sudah tiga tahun di Rutan Kelas I Cirebon. Program khatam Al-Qur’an ini rutin digelar setiap Jumat."

"Setiap minggunya, ada perwakilan dari warga binaan yang sudah lancar membaca Al-Qur’an yang ikut serta," ujar Dadang saat diwawancarai media, Jumat (14/3/2025).

Kegiatan ini dibagi menjadi 30 regu, di mana setiap kelompok membaca satu juz.

Menurutnya kurang lebih butuh waktu satu setengah sampai dua jam untuk menyelesaikan 30 juz bersama-sama."

"Kalau secara individu, mungkin bisa dalam satu bulan karena kami menerapkan one day one juz," ucapnya.

Bagi Dadang dan warga binaan lainnya, program ini bukan sekadar membaca Al Quran, tetapi juga upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Baca juga: Kejanggalan Sengketa Tanah di Cicalengka, Wahyu Heran PN Bale Bandung Lebih Percaya Surat Salinan

"Harapannya, kami mendapatkan pahala, keberkahan, dan kemudahan dalam menjalani hidup di dalam rutan ini," jelas dia.

Kepala Rutan Kelas I Cirebon, Redy Agian menuturkan, bahwa program khataman Al Quran ini merupakan bagian dari pembinaan keagamaan yang diikuti oleh 80 santri dari kalangan warga binaan.