Berita Viral

Viral Polisi Diduga Tendang Anak Yatim Piatu hingga Tewas di Asahan, Ada 2 Versi Kronologi

Polres Asahan menerangkan bahwa korban positif menggunakan narkoba. Sementara, keluarga menyebut keterangan polisi itu fitnah.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Kolase Twitter/Tribun Medan/Tribun Bengkulu
KORBAN DITENDANG POLISI - Kolase foto ilustrasi oknum polisi (Kanan) yang tendang pelajar (kiri) hingga meninggal, Rabu (12/03/2025). Korban Pandu Brata Siregar (18), pelajar sekolah menengah atas (SMA) swasta di Kabupaten Asahan dianiaya oleh oknum polisi pada Minggu (9/3/2025). 

Kemudian, setibanya di Desa Sei Lama, Pandu yang posisinya dibonceng paling belakang melompat ke arah kanan dan terjatuh telungkup ke tanah. Pandu kemudian diamankan pihak kepolisian. 

"Pada saat diamankan, ditemukan pelipis sebelah kanan PB terluka dan mengeluarkan darah karena jatuh. Selanjutnya, personel piket membawanya ke Puskesmas Simpang Empat untuk dilakukan tindakan medis," ujar Anwar.

Pandu mendapatkan perawatan di Puskesmas sekitar 30 menit, lalu dibawa ke Polsek Simpang Empat untuk mendapatkan pembinaan.

Anwar menuturkan, polisi sempat melakukan tes urine kepada Pandu dan menemukan bahwa korban positif narkoba.

"Kejadian ini dapat dibuktikan, semua kegiatan Pandu selama di Polsek juga terekam CCTV," ujar Anwar. 

Lalu, kata Anwar, pada Minggu pukul 10.00, keluarga Pandu menjemput PB untuk pulang. Anwar juga menegaskan, selama proses penahanan, pihaknya sama sekali tidak pernah menganiaya Pandu.

"Selama yang bersangkutan berada di Polsek Simpang Empat, tidak ada tindakan kekerasan ataupun tindakan fisik yang dilakukan oleh personel Polsek," ujar Anwar. 

Baca juga: Polisi di Semarang Diduga Bunuh Bayinya Sendiri, Dicekik hingga Tewas, Korban Hasil Hubungan Gelap

Dia juga mengatakan, saat Pandu diserahkan kepada keluarganya, pihak keluarganya juga mengetahui tidak ada luka lain di tubuh korban, selain di pelipis matanya.

Kendati demikian, kata Anwar, bila nantinya ditemukan bukti pelanggaran oknum polisi terhadap Pandu, pihaknya akan mengusut dan menindak tegas oknum polisi tersebut. 

"Kami akan transparan dalam hal ini dan kami akan menindak tegas apabila ditemukan adanya pelanggaran prosedur dalam pelaksanaan tugas di lapangan," ujarnya. 

"Jika ada oknum yang terbukti melakukan tindakan di luar kewenangan atau SOP, kami tidak akan ragu untuk mengambil langkah hukum sesuai ketentuan yang berlaku," ujarnya.

Kronologi Versi Keluarga

Pihak keluarga menyebut bahwa keterangan polisi terkait kejadian penangkapan tersebut merupakan fitnah yang kejam.

Kerabat korban yang enggan disebutkan namanya mengatakan, Pandu merupakan anak yang memiliki pola hidup sehat dan tidak menyentuh hal-hal aneh.

"Fitnah, itu tidak benar. Karena saya setiap hari dengan korban. Saya tau persis kehidupan dia (korban)," kata dia, dikutip dari Tirbun-Medan, Kamis (13/3/2025).

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved