Berita Viral

Viral Polisi Diduga Tendang Anak Yatim Piatu hingga Tewas di Asahan, Ada 2 Versi Kronologi

Polres Asahan menerangkan bahwa korban positif menggunakan narkoba. Sementara, keluarga menyebut keterangan polisi itu fitnah.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Kolase Twitter/Tribun Medan/Tribun Bengkulu
KORBAN DITENDANG POLISI - Kolase foto ilustrasi oknum polisi (Kanan) yang tendang pelajar (kiri) hingga meninggal, Rabu (12/03/2025). Korban Pandu Brata Siregar (18), pelajar sekolah menengah atas (SMA) swasta di Kabupaten Asahan dianiaya oleh oknum polisi pada Minggu (9/3/2025). 

TRIBUNJABAR.ID - Anggota polisi di Kabupaten Asahan, Sumatra Utara, diduga menendang seorang anak yatim piatu hingga tewas saat menonton balap lari.

Korban merupakan pelajar SMA bernama Pandu Brata Siregar (18), yang diduga mendapatkan tindak kekerasan pada Minggu (9/3/2025).

Meninggalnya Pandu memantik aksi unjuk rasa yang dilakukan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Asahan di Mapolres Asahan, Rabu (12/3/2025).

Mengenai detil peristiwa meninggalnya Pandu, polisi dan keluarga memiliki dua versi kronologi yang berbeda.

Polisi menyebut bahwa Pandu positif menggunakan narkoba. Sementara, keluarga menyebut keterangan polisi itu fitnah.

Berikut kronologi dari masing-masing pihak selengkapnya.

Kronologi Versi Polisi

Kasi Humas Polres Asahan Iptu Anwar Sanusi menjelaskan, peristiwa ini berawal pada Minggu (9/3/2025) sekitar pukul 00.30 WIB.

Baca juga: Alasan Polda Jateng Belum Tetapkan Tersangka Brigadir AK, Polisi yang Diduga Bunuh Bayi Sendiri

Awalnya, pihak Polsek Simpang Empat mendapatkan laporan dari warga tentang adanya sekelompok pemuda yang akan melakukan balap liar.

Balap liar itu diduga akan berlangsung di Jalan Sungai Lama, Desa Perkebunan Hessa, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan.

Menanggapi laporan tersebut, polisi pun mendatangi lokasi kejadian.

Setelah sampai di lokasi kejadian, lanjut Anwar, polisi menemukan segerombolan anak muda yang berjumlah kurang lebih 50 orang.

"Selanjutnya, personel Polsek Simpang Empat membubarkan gerombolan pemuda tersebut dan melanjutkan patroli ke arah Desa Sungai Lama," ujar Anwar dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/3/2025).

Saat berpatroli, kata Anwar, polisi melihat ada pemuda yang berboncengan empat mengguanakn sepeda motor dengan kecepatan tinggi.

"Lalu, personel mencoba untuk memberhentikan para pemuda tersebut, tetapi para pemuda tersebut tidak mau berhenti dan tetap memacu sepeda motornya dengan zig-zag," ungkap Anwar. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved