Breaking News

Warga Panyindangan Purwakarta Menjerit Imbas Pergerakan Tanah, Beli Tabung Gas Harus Naik Sampan

Warga Desa Panyindangan, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, kian kesulitan imbas pergerakan tanah.

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Giri
Dok. Agus Indra
JALAN RUSAK - Pengendara sepeda motor melintas di jalan rusak akibat pergeseran tanah di Desa Panyindangan, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.   

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Warga Desa Panyindangan, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, kian kesulitan imbas pergerakan tanah. Mobilitas semakin terganggu lantaran akses jalan utama desa ini rusak parah dan sulit dilintasi kendaraan.

Longsor yang terjadi karena pergerakan tanah di Desa Panyindangan itu sudah terjadi sejak 2023. Terbaru, pergerakan tanah terjadi pada akhir Februari 2025.

Pergerakan tanah itu merusak jalan desa yang sebelumnya sempat diperbaiki.

"Akses Desa Panyindangan yang terdiri atas tujuh RW, empat dusun, 18 RT, terputus akibat longsor yang kembali terjadi akhir Februari kemarin," kata Agus Indra, tokoh masyarakat setempat dan juga mantan Kepala Desa Panyindangan, Rabu (12/3/2025).

Ia berharap pemerintah bisa segera memperbaiki jalan yang rusak sehingga aktivitas warga bisa normal lagi.

Baca juga: Gerakan Ngosrek Bareng: Om Zein Ajak Seluruh Elemen Masyarakat Jaga Kebersihan Purwakarta

"Pertama, pemerintah bisa buatkan sungai dari hulunya terlebih dahulu. Saat ini, karena tidak ada aliran sungai, air yang dari hulu pada kemana-mana, tidak jelas arahnya hingga membuat longsor," ucap dia.

Setelah itu, menurutnya, pemerintah bisa memperbaiki jalan tersebut.

"Karena, hingga kini, kami kesulitas untuk aktivitas. Kami beli tabung gas saja harus naik perahu terlebih dahulu melewat Waduk Jatiluhur. Saat ini jalan yang rusak hanya bisa dilalui kendaraan roda dua, itu pun bila dalam kondisi kering," ucapnya.

Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, menegaskan, pemerintah daerah tengah berusaha maksimal dalam menangani berbagai bencana yang terjadi di wilayah Purwakarta.

Baca juga: Bupati Purwakarta Terapkan Kebijakan Baru: ASN Wajib Kenakan Pakaian Adat Sunda Setiap Rabu

Satu di antaranya adalah bencana pergeseran tanah yang melanda Desa Panyindangan, Kecamatan Sukatani.

"Kami terus bekerja, tidak ada yang tidak kami tangani, dari masalah kecil hingga besar. Termasuk di Panyindangan," ujar pria yang akrab dipanggil Om Zein tersebut.

Saat ini, kata dia, Pemkab Purwakarta tengah fokus untuk melakukan relokasi warga yang terdampak bencana. 

Baca juga: Pemkab Purwakarta Segera Tangani Longsor di Jalan Batutumpang-Pamalayan yang Memutus Akses Warga

Namun, dia mengingatkan agar setelah relokasi, aktivitas penambangan dan penebangan hutan di kawasan tersebut dihentikan demi mencegah bencana serupa.

"Jangan ada lagi penebangan pohon atau pengambilan batu di sana, karena itu bisa memicu longsor kembali," ucapnya.

Rencana besar lainnya adalah menjadikan bekas jalan longsor di Desa Panyindangan sebagai hutan konservasi. 

"Kami akan tanami pohon-pohon di area longsor itu dan menciptakan akses jalan alternatif bagi warga. Jalan yang longsor itu akan kami ubah menjadi hutan karena tidak aman jika digunakan kembali," kata Zein. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved