KISAH Siti Julaeha, Pedagang yang Setiap Hari Sedekah 1.000 Cilok, Usahanya Kian Berkembang Pesat

Siti memulai usaha cilok sejak 2011. Bermula dari 1 gerobak, kini ia sudah memiliki 20 gerobak cilok yang penjualannya tersebar ke beberapa tempat,

Tribun Jabar/ Putri Puspita
BEBAGI 1.000 CILOK - Pemilik usaha Cilok Contreng Family, Siti Julaeha (35) yang berbagi 1.000 cilok setiap hari. Siti mengaku tidak takut bangkrut dengan bersedekah cilok setiap hari. 

Siapa sangka, setelah mulai berbagi, Siti mengatakan penjualannya justru semakin bagus, bahan produksi membuat cilok tidak kurang dan gerobak yang hilang berganti menjadi empat.

Siti mengatakan dalam usaha yang dijalaninya ini ia sudah merasakan susah, bangkit, terpuruk, dan kehilangan banyak.

"Saya takutnya kan ada rezeki orang yang belum kekasih ya. Ada semuanya rezeki ini bukan punya kita. Siapa tahu, dengan saya jadi bagian dari masjid ini saya bersedekah," kata Siti.

Cilok yang dijualnya dengan harga Rp1.000 per butir ini pun didonasikan kepada masjid sebanyak 1.000 per harinya.

Ia mengatakan jika donasi cilok yang ia berikan dihitung dengan hitungan angka, tentu akan merasa enggan untuk memberikan jumlah yang serupa.

"Kalau hitungan manusia pasti sayang ngasih uang nominal Rp1 juta sehari karena mikirin kebutuhan juga masih banyak. Makanya aku punya cilok, dan kita produksi tiap hari kenapa enggak, ini saja yang dikasih," ujarnya.

Siti mengaku tidak takut akan bangkrut dengan bersedekah 1.000 cilok setuao hari. 

Metode donasi cilok untuk Masjid Makan-Makan cukup menarik, di mana Siti menyerahkan satu gerobak yang telah berisi 1.000 cilok beserta bumbunya.

"Jadi nanti ada relawan yang ambil kesini, karena saya tidak bisa antar karena harus antar jemput anak dan harus ke pasar juga untuk belanja bahan cilok," ujarnya.

Sementara itu dalam proses pembuatannya, Siti pun menyebutkan dirinya tidak mengurangi bahan yang digunakan untuk membuat cilok.

"Memang benar ya, sedekah itu tidak mengurangi rezeki kita, malah Allah tambahkan. Bahkan saya juga malah keteteran produksi,bukannya berkurang. Insya Allah inginnya konsisten walaupun belum berjalan lama," kata Siti.

Dampak positif lainnya yang dirasakan oleh Siti adalah Cilok Contreng Family kini lebih dikenal luas oleh pembeli. (*)

 

 

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved