Band Sukatani Ogah jadi Duta Polri, Ungkap Apa yang Dilakukan Intel pada Mereka

Selain itu, ajakan Kapolri juga sebagai bagian dari keterbukaan Polri untuk menerima segala masukan masyarakat.

Editor: Ravianto
Instagram Grup Band Sukatani dan dokumen Sekretariat Negara
LAGU UNTUK POLISI - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (kanan) sempat menawari Band Sukatani menjadi duta Polri. Tawaran ini ditolak mentah-mentah oleh Band Sukatani. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Grup Punk asal Purbalingga Sukatani viral karena merilis lagu Bayar Bayar Bayar.

Akibat lagu tersebut, personel Band Sukatani mengaku mendapat intimidasi dari Polisi hingga akhirnya mengeluarkan pernyataan minta maaf.

Band Sukatani juga menghapus lagu milik mereka dari platform berbagi lagu dan menariknya dari pasaran.

Namun akibat tekanan Polisi tersebut, lagu Bayar Bayar Bayar justru viral dan mendapat atensi masyarakat.

Mendapat sorotan, Kapolri Jenderal Listyo mengatakan tak masalah dengan lagu tersebut dan mengatakan Polri tidak anti kritik.

Buntutnya, polisi justru menawarkan Sukatani jadi duta polisi.

Baca juga: TERUNGKAP Sudah, Novi Citra Dipecat dari Guru karena jadi Personel Band Sukatani, Bukan karena Aurat

Terbaru, Sukatani memberikan pernyataan pada Sabtu (1/3/2025).

Melalui unggahan di akun Instagram @sukatani.band, dua personelnya, Muhammad Syifa Al Lutfi dan Novi Citra Indriyati, mengungkapkan bahwa mereka masih dalam proses pemulihan setelah mengalami tekanan dan intimidasi sejak Juli 2024.

"Hallo kawan-kawan, mau mengabarkan bahwa kami dalam keadaan baik namun masih dalam proses recovery pascakejadian bertubi yang selama ini kami hadapi sejak Juli 2024 lalu," tulis Sukatani dalam unggahan tersebut.

Band asal Purbalingga, Jawa Tengah ini mengaku menerima tekanan dari pihak kepolisian, yang akhirnya mendorong mereka untuk mengunggah video klarifikasi terkait lagu mereka yang sempat viral.

"Tekanan dan intimidasi dari kepolisian terus kami dapatkan, hingga akhirnya video klarifikasi atas lagu yang berjudul ‘Bayar Bayar Bayar’ kami unggah melalui media sosial," lanjut mereka.

Mereka juga mengungkapkan mengalami kerugian baik secara materiil maupun nonmateriil.

Namun, dukungan dari masyarakat membuat mereka tetap bertahan menghadapi situasi tersebut.

Dilan, kru Band Sukatani, membenarkan bahwa tekanan terhadap para personel berawal dari upaya pencarian oleh intel yang dilakukan secara tidak langsung.

"Setahuku intel nyariin cuma nggak langsung ke yang bersangkutan, model mereka nanyain ke temen-temen, bikin suasana seakan-akan mereka sedang dicari-cari. Hal itu bener-bener awal-awal membuat ketakutan," ungkap Dilan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved