Berantas Tuntas Geng Motor, Polda-polda Diminta Contoh Polda Babel, Begini Caranya

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Aksi brutal geng motor masih menjadi PR polisi di Jawa Barat, salah satunya di Indramayu.

Baru-baru ini, aksi brutal geng motor di Indramayu berhasil digagalkan polisi.

Aksi geng motor kumpul lalu konvoi di jalanan Indramayu dilaporkan warga ke polisi lewat layanan Lapor Pak Polisi Siap Mas Indramayu.

Mereka konvoi sambil menenteng senjata tajam.

Dua remaja anggota Geng Motor “Warung Slow” berhasil diamankan,  Sabtu (1/2/2025) pukul 14.00 WIB. Dari tangan keduanya polisi mendapati sebilah senjata tajam jenis pedang.

“Kedua remaja yang kami amankan berinisial IK (14) dan MR (12), mereka diduga anggota kelompok bermotor Warung Slow,” ujar Kasat Samapta Polres Indramayu, AKP Wawan kepada Tribuncirebon.com, Minggu (2/2/2025).

Baca juga: Viral Pesan Berantai Balas Dendam Geng Motor Ancam Pengendara Plat E, Polres Indramayu Pastikan Hoax

Cara Polda Atasi Geng Motor

Komisi III DPR RI melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) Spesifik ke Polda Kepulauan Bangka Belitung (Babel), pada Kamis (13/2/2025).

Dipimpin Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni, rombongan Komisi III mendengarkan paparan dari mitra kerjanya, salah satunya terkait strategi Polda Kep. Bangka Belitung dalam mengatasi maraknya geng motor di wilayah tersebut. 

Kapolda Kep. Bangka Belitung Irjen Pol Hendro Pandowo menyebut pihaknya berhasil memberantas geng motor hingga 0, dari mulanya terdapat 19 geng dengan total ribuan anggota. 

Adapun metode penyelesaian yang dilakukan bukan hanya represif, namun juga humanis melalui keluarga dan sekolah asal anak tersebut.

Mendengar paparan tersebut, Pimpinan Komisi III Ahmad Sahroni pun mengapresiasi kinerja Polda Kep. Bangka Belitung. 

Menurut Sahroni, strategi yang dilakukan Kapolda Kep. Bangka Belitung dapat menjadi contoh bagi Polda lainnya.

“Komisi III mengapresiasi Kapolda Babel yang berhasil memberantas seluruh geng motor di Babel. Dari yang tadinya terdapat 19 geng dengan total ribuan anggota, kini menjadi 0. Metode yang dipakai pun efektif, tidak hanya mengandalkan langkah represif, tapi juga melalui pendekatan humanis sejak dari keluarga dan sekolah," kata dia.

"Jadi saya kira Polda-Polda lain bisa mencontoh strategi Polda Babel ini. Karena keberadaan geng motor sudah terlalu meresahkan masyarakat. Mereka nekat dan tidak segan berbuat sadis kepada para korbannya,” imbuhnya.

Lebih lanjut, salah satu aspek yang paling Sahroni soroti yaitu upaya mitigasi melalui pendekatan sekolah dan keluarga. 

Menurut Sahroni, cara itu dapat mencegah anak remaja berbuat kenakalan, salah satunya geng motor.

“Kalau di Polda Babel ini kan ada pendekatan melalui sekolah dan keluarga. Polisi menjalin komunikasi dengan kedua unsur tersebut. Karena anak remaja paling banyak dipengaruhi oleh lingkungan sekolah dan keluarga. Ini salah satu strategi kunci yang harus mulai diterapkan di wilayah lainnya,” ujar Sahroni.

Sebab Sahroni percaya bahwa untuk merubah kebiasaan buruk anak remaja tidak bisa hanya dengan pendekatan represif semata.

“Anak itu kan melihat dan belajar dari lingkungannya. Kalau lingkungannya gak jelas, ancur-ancuran, ya pasti dia juga begitu. Nah makanya selain langkah represif, perlu juga dilakukan langkah humanis-edukatif untuk menyelesaikan masalah geng motor,” pungkasnya.(*)

Chaerul Umam/Tribunnews