Viral Pesan Berantai Balas Dendam Geng Motor Ancam Pengendara Plat E, Polres Indramayu Pastikan Hoax

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Pesan berantai yang berisikan narasi akan adanya tawuran geng motor di wilayah Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu viral.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: bisnistribunjabar
Istimewa
Polres Indramayu saat mengkonfirmasi pesan berantai hoax yang beredar di masyarakat 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

 

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Pesan berantai yang berisikan narasi akan adanya tawuran geng motor di wilayah Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu viral.

Dalam pesan itu disebutkan polisi menangkap salah satu ketua geng motor dari Pamanukan. 

Dengan tertangkapnya ketua geng motor tersebut, maka seluruh anggota geng motor wilayah antara Patok Beusi sampai Pamanukan bakal melampiaskan dendamnya pada mobil-mobil yang berplat E yang lewat dari dan akan ke arah Jakarta.

Pesan itu juga menyertakan video yang memperlihatkan beberapa korban sedang terbaring di rumah sakit akibat ulang geng motor.

Pesan ini diketahui banyak dibagikan di grup-grup WhatsApp masyarakat Indramayu hingga di media sosial.

Polres Indramayu pun memastikan bahwa informasi tersebut adalah informasi bohong alias hoax.

“Kami pastikan, wilayah Kecamatan Sukra saat ini dalam kondisi aman dan kondusif. Tidak ada kejadian seperti yang disebutkan dalam pesan tersebut,” ujar Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo melalui Kapolsek Sukra, Ipda Nanang kepada Tribuncirebon.com, Jumat (24/1/2025).

Nanang menjelaskan, dari hasil penelusuran, video yang beredar dalam pesan itu adalah video lama yang berasal dari wilayah Lampung dan bukan dari Sukra atau wilayah Kabupaten Indramayu lainnya.

“Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir dengan berita-berita yang belum jelas sumbernya,” ujar dia.

Nanang dalam hal ini juga mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menyikapi informasi yang diterima.

Terutama yang beredar di media sosial dan grup percakapan. 

Masyarakat diminta untuk menyaring informasi dan mengecek dahulu kebenarannya.

“Jangan mudah percaya dan jangan langsung membagikan informasi yang belum jelas kebenarannya. Pastikan cek dulu ke sumber resmi atau konfirmasi ke pihak kepolisian,” ujar dia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved