"Alhamdulillah" Kata Warga yang Merasa Terbantu Perkebunan Cabai Rawit di Sukadana, Ciamis
Perkebunan cabai rawit di Dusun Pasirbentang, Desa Salakaria, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Ciamis dirasakan manfaatnya oleh para pekerja.
Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini
TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS – Perkebunan cabai rawit di Dusun Pasirbentang, Desa Salakaria, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Ciamis dirasakan manfaatnya oleh para pekerja karena memberikan dampak ekonomi yang signifikan.
Selain menjadi sektor usaha yang menjanjikan, perkebunan ini juga membuka lapangan pekerjaan dan membantu meningkatkan kesejahteraan warga setempat.
Salah satu pekerja di kebun cabai tersebut, Wiwi, seorang ibu rumah tangga asal Kampung Girang, merasa sangat terbantu dengan adanya pekerjaan ini.
Ia mengaku sudah bekerja di perkebunan cabai milik Ikin Asikin selama lima tahun dan merasakan manfaat ekonomi yang besar.
"Alhamdulillah, saya sangat terbantu, terutama dari segi perekonomian. Daripada hanya di rumah dan menganggur, saya lebih memilih bekerja di sini. Apalagi anak-anak saya sudah besar dan sudah tidak sekolah lagi, jadi saya bisa fokus bekerja," tutur Wiwi saat ditemui di sela-sela istirahat bekerja, Jumat (14/2/2025).
Menurutnya, bekerja di perkebunan cabai tidak hanya memberikan penghasilan yang stabil, tetapi juga lingkungan kerja yang nyaman.
"Di sini kami bekerja dalam suasana yang baik, ada rasa kekeluargaan. Upah pun dibayarkan secara rutin, sehingga bisa membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari," tambahnya.
Menurut Wiwi, penghasilan dari memetik cabai termasuk pemeliharaan itu akan dibayarkan setiap satu minggu sekali di hari Kamis.
Pemilik kebun, Ikin Asikin, mengungkapkan bahwa saat ini ia mempekerjakan 14 laki-laki dan 27 ibu-ibu yang setiap harinya terlibat dalam berbagai kegiatan perkebunan.
Baca juga: Panen Cabai Rawit Domba di Saat Harga Naik
Saat ini, luas lahan perkebunan cabai rawit milik Ikin mencapai 3 hektare dengan populasi sekitar 45.000 pohon. Ia memperkirakan dalam satu musim tanam, hasil panennya bisa mencapai 45 ton cabai.
Keberhasilan panen cabai rawit ini tidak terlepas dari strategi penanaman yang tepat.
Ikin biasanya mulai menanam pada bulan Agustus–September, saat musim kemarau, di mana kebanyakan petani lain tidak bisa menanam karena kesulitan air.
Namun, dengan adanya sumber air yang memadai untuk menyiram setiap hari, kebunnya tetap produktif.
Keuntungan dari perkebunan cabai ini tidak hanya dirasakan oleh Ikin sebagai pemilik, tetapi juga oleh para pekerjanya. Ia selalu berusaha untuk memberikan kesejahteraan lebih bagi karyawan, terutama saat harga cabai sedang tinggi.
Penjelasan 17 Paket Stimulus Ekonomi 8+4+5 yang Baru Diluncurkan Pemerintah: Termasuk Untuk Nelayan |
![]() |
---|
Mengenal Makna dan Filosofi Jamasan Pusaka di Situs Jambansari Ciamis Setiap Rabiul Awal |
![]() |
---|
Mengenal Situs Geger Sunten di Tambaksari Ciamis, Warisan Sejarah Galuh dan Kisah Ciung Wanara |
![]() |
---|
Harga Gula Aren Padat di Ciamis Rp19 Ribu Perkilogram, Meski Melonjak Petani Sebut Panen Turun |
![]() |
---|
Industri Keripik Pisang di Ciamis Tumbuh Pesat, DKUKMP Dorong Daya Saing Lewat Legalitas dan Kemasan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.