Dukun Palsu yang Lecehkan 3 Perempuan di Bandung Ternyata Tukang Pjit, Biasa Obati Asam Urat

Beben melakukan aksi bejatnya itu terhadap tiga perempuan berinisial E, ANSR, dan GNA dengan modus mengaku sebagai dukun.

Tribun Jabar/ Hilman Kamaludin
PELAKU DIGIRING - Pelaku pencabulan saat giring polisi di Mapolresta Bandung, Kamis (13/2/2025). Beben mengaku, berpura-pura sebagai dukun agar bisa mendapatkan uang lebih, bahkan dalam satu kali mengobati pasien, bisa menerima upah sebesar Rp 200 ribu, tetapi baru pertama kali melakukan pencabulan. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Beben (31) pelaku pelecehan seksual terhadap tiga orang perempuan bersaudara di Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung tertunduk lesu saat digiring polisi di Mapolresta Bandung, Kamis (13/2/2025).

Sebelumnya diberitakan, Beben melakukan aksi bejatnya itu terhadap tiga perempuan berinisial E, ANSR, dan GNA dengan modus mengaku sebagai dukun. Lalu aksinya dilaporkan ke polisi dan saat sudah mendekam di balik jeruji besi.

Beben mengaku berpura-pura sebagai dukun agar bisa mendapatkan uang lebih, bahkan dalam satu kali mengobati pasien, bisa menerima upah sebesar Rp 200 ribu, tetapi baru pertama kali melakukan pencabulan.

Baca juga: Tampang Dukun Palsu di Banjaran Bandung yang Lecehkan 3 Perempuan Bersaudara, Modus Perintah Karuhun

"Cuma di situ doang (melakukan aksi pencabulan). Saya hilaf dan menyesal. Saya biasanya hanya tukang terapi yang biasa ngobati asam urat dan kolesterol," ujarnya di Mapolresta Bandung, Kamis (13/2/2025).

Dengan kemampuan terapi itu, Beben pun mengaku kerap dipanggil oleh warga di sekitar lingkungan rumahnya yang mengalami gangguan kesehatan untuk melakukan pengobatan.

"Sudah 9 tahun, saya biasanya dipanggil ke rumah konsumen. Sebetulnya saya bisa mijit, ya kalau ilmu (supranatural) gitu bisa dikit-dikit," kata Beben.

Sebelumnya, Kapolresta Bandung, Kombes Pol Aldi Subartono mengatakan, aksi pencabulan tersebut bermula saat pelaku datang ke warung cireng, kemudian bertemu dengan salah satu korban dan dia mengaku bisa mengobati orang sakit serta bisa memberikan rezeki.

"Kebetulan pada saat itu, keluarga korban ini atau ibunya sedang sakit. Sehingga dilakukan video call antara korban dengan ibunya," ujarnya.

Ketika video call, kata Aldi, tersangka ini menyampaikan kepada korban bahwa ada perintah dari karuhunnya bahwa pelaku harus datang ke rumah korban untuk melakukan pengobatan. Kemudian pada malam itu pelaku datang ke rumah korban dengan mengendarai sepeda motor.

"Pada malam itu ketika tersangka B sampai di rumah korban, dia melihat korban E sedang berkelahi atau adu mulut. Saat itu pelaku menyampaikan kerasukan setan, sehingga pelaku mencoba mengobati," kata Aldi.

Ia mengatakan, saat melakukan pengobatan tersebut pelaku malah melakukan pencabulan di belakang rumah. Tetapi aksi pelaku tidak berhenti karena masih ada keluarga korban yang sakit dan harus segera dilakukan pengobatan.

"Kemudian karena masih ada keluarga korban yang sakit, pelaku menyampaikan harus beli sesajen untuk mengobati para korban yang sakit dan harus pergi ke mata air Cikahurupan Banjaran," ucapnya.

Baca juga: Kisah Latifah Bangga Suaminya Jadi Dukun, Punya 7 Anak Tingkahnya di Luar Nalar, Warganet Prihatin

Pada malam itu, kata Aldi, tersangka sempat menginap di rumah korban. Kemudian, pada pagi hari terjadilah pencabulan terhadap korban yang masih anak-anak berinisial GNA di dapur dan dilanjutkan ke korban ANSR.

"Kebetulan korban ada dua keluarga yang rumahnya berdempetan. Jadi ketiga korban ini masih hubungan saudara, korbannya satu anak-anak dua dewasa. Kalau motif pelaku mencabuli korban dengan berpura-pura atau mengaku sebagai supranatural atau dukun," kata Aldi.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved