Pembuat Siomay yang Diduga jadi Penyebab Keracunan Massal di Sleman Kebingungan: Salahnya di Mana

Diketahui, dalam dua acara yang berujung keracunan massal tersebut, ternyata sama-sama menghidangkan siomay yang diproduksi Pipit.

Editor: Ravianto
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
KORBAN KERACUNAN - Kondisi seputar Posko kesehatan penanganan dugaan keracunan di Krasakan, Lumbungrejo, Tempel, Kabupaten Sleman, Senin (10/2/2025). Jumlah warga yang diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dalam hajatan di dusun Krasakan, Kalurahan Lumbungrejo, Tempel, Kabupaten Sleman terus bertambah (Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin) 

Update Data Korban

Update data terakhir, korban keracunan di Dusun Krasakan berjumlah 162 orang. Setelah data divalidasi jumlahnya menjadi 148 orang, karena petugas menemukan ada nama yang tercatat dobel.

Dari jumlah tersebut, 47 orang di antaranya masih opname di rumah sakit, sedangkan korban lainnya rawat jalan. 

Kepala Puskesmas Tempel 1, Diana Kusumawati, bersyukur hari ketiga penanganan, kasus mulai melandai.

Hampir tidak ditemukan lagi kasus baru. Artinya, tinggal proses pemulihan bagi warga yang bergejala.

Adapun untuk posko kesehatan, ia memastikan hari ini mulai ditutup karena kasus melandai. 

"Hari ini Alhamdulillah sudah landai, kasusnya juga sudah banyak berkurang. Hampir tidak ada kasus baru lagi. Mudah-mudahan sudah selesai tinggal meyelesaikan yang kemarin. Yang masih opname di rumah sakit 47 orang," ucap Diana.

Awal Mula Keracunan Massal di Sleman

Diketahui, kasus keracunan massal di Sleman ini berawal dari hajatan pernikahan yang digelar di Dusun Krasakan pada Sabtu lalu.

Akad nikah dilangsungkan Sabtu pagi dan siangnya dilanjutkan resepsi. Saat itu, di hari resepsi ada sebagian makanan yang dibagi-bagikan kepada tetangga.

Setelah menyantap makanan, pada Sabtu malam, sebagian warga mulai mengalami gejala diare, demam, hingga nyeri otot, tetapi masih ringan.

Keesokan harinya pada Minggu (9/2/2025) pagi, sebagian warga mulai berdatangan ke RSUD Sleman.

Karena jumlahnya cukup banyak, pihak rumah sakit memberitahu peristiwa itu ke Dinas Kesehatan dan langsung ditindaklanjuti ke Puskemas Tempel.

Puskemas bersama kepolisian dan pihak terkait mendirikan Posko Kesehatan untuk penanganan pertama bagi para korban. 

Sementara itu, untuk kasus keracunan massal di Dusun Mlati, Sleman, puluhan warga mengalami mual, diare, dan nyeri sendi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved