Masih Banyak PR, Dinkes Jabar Matangkan Persiapan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Setiap daerah yang akan melaksanakan program ini, perlu melakukan perhitungan waktu melalui uji coba, agar setiap kekurangannya dapat dilengkapi
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) untuk masyarakat yang berulang tahun masih menyisakan sejumlah pekerjaan rumah (PR).
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jabar mengaku sudah menerima Petunjuk Teknis (Juknis) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hanya saja, masih ada beberapa hal yang perlu dimatangkan.
Kepala Dinkes Provinsi Jabar, R. Vini Adiani Dewi mengatakan, berdasarkan hasil ujicoba di Puskesmas Beji, Kota Depok masalah waktu pemeriksaan untuk setiap warga, masih jadi pembahasan.
"Kemarin dalam satu pasien pemeriksaan dewasa ada yang 40 menit, jadi puskesmas itu kalau membuat simulasi sudah tahu," ujar Vini, Rabu (29/1/2025).
Program PKG ini, nantinya akan diberikan kepada seluruh masyarakat mulai dari bayi baru lahir (usia dua hari), balita dan anak usia pra sekolah (usia 1-6 tahun), dewasa (18-59 tahun) dan lanjut usia (60 tahun ke atas). Seluruh kategori ini, kata Vini, masih dalam kajian manajemen waktunya.
"Misalkan, pemeriksaan kesehatan bayi segini menit, dewasa segini menit jadi pelayanan tidak tertumpuk, itu sekarang masih dikaji pemerintah. Jadi masih menerangkan apakah hasilnya nanti akan seperti apa," katanya.
Setiap daerah yang akan melaksanakan program ini, kata dia, perlu melakukan perhitungan waktu melalui uji coba, agar setiap kekurangannya dapat dilengkapi.
"Kita kan gak pernah tahu antusiasme masyarakat seperti apa, kalau misal baru satu dan dua tidak jadi masalah. (SDM) memang harus di persiapkan jadi makanya harus ada simulasi," ucapnya.
PR berikutnya adalah kekurangan SDM, Vini pun meminta agar pemerintah daerah menghitung baik-baik persoalan ini, agar nantinya turut disampaikan ke pemerintah pusat.
"SDM masih menjadi PR kita kan masih belum tahu juga yang datang nanti masyarakat berapa. Jadi, bisa memperkirakan ke depannya misal datang 100 apakah ada pembagian per klaster, itu masih dibahas," ucapnya.
Sementara terkait teknis pendaftaran, masyarakat harus mengunduh dan mendaftarkan diri terlebih dahulu di aplikasi Satu Sehat, kemudian mengaktifkan BPJS Kesehatan. Bagi yang tidak memiliki bisa menggunakan kartu Penerima Bantuan Iuran (PBI) kesehatan.
"Itu bisa dilakukan denger mengunduh mobile JKN, BPJS-nya diaktifkan. Kalau gak ada handphone tinggal datang ke puskesmas, nanti di puskesmas dibantu untuk pendaftarannya. Nanti bisa didorong buat BPJS," ujarnya.
Adapun bagi masyarakat yang berulang tahun di Januari, karena program PKG diluncurkan pada Februari, tetap bisa memanfaatkan program ini hingga April.
Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Jawa Barat akan melibatkan 1.106 puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bekerja
Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Lembang: Upaya Sinergi Swasta dan Pemerintah untuk Indonesia Sehat |
![]() |
---|
Tanamkan Pentingnya Jaga Kesehatan, Siswa SMP dan SMA YPPI Baleendah Ikuti Pemeriksaan Gigi Gratis |
![]() |
---|
Program Cek Kesehatan Gratis Sepi Peminat Padahal Langkah Preventi untuk Pencegahan |
![]() |
---|
Progres PKG di Bandung Belum Ideal, Satu Puskesmas Ditargetkan Periksa 30 Pasien Per Hari |
![]() |
---|
Progres Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Bandung Belum Ideal, Cakupan Layanan Diperluas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.