Polisi Bebaskan Suami yang Diduga Sekap dan Telantarkan Istri, Korban Kurus Kering hingga Meninggal
WS sebelumnya ditangkap dan sempat ditahan setelah kakak kandung korban. Sayangnya, pelaku dibebaskan setelah diperiksa 1X24 jam
TRIBUNJABAR.ID, PALEMBANG - WS (25), suami yang diduga melakukan penyekapan pada istrinya sendiri, dibebaskan polisi.
WS diduga menyekap istrinya, SPS (24), selama tiga bulan. SPS ditemukan kurus kering dan meninggal dunia.
Peristiwa tersebut terjadi di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
WS sebelumnya ditangkap dan sempat ditahan setelah kakak kandung korban, Purwanto (32), membuat laporan pada Rabu (27/1/2025).
Sayangnya, pelaku dibebaskan setelah diperiksa 1X24 jam karena dianggap polisi tak cukup bukti.
Baca juga: Laporan Dugaan KDRT ASN Bandung Barat Dicabut, Diselesaikan Secara Kekeluargaan
"Katanya saat itu tidak cukup alat bukti, sehingga WS ini dibebaskan. Kami berharap polisi segera melakukan penangkapan terhadap WS ini, karena dialah penyebab adik saya meninggal karena disekap," ujar Purwanto, Senin (27/1/2025).
Menurut Purwanto, kondisi rumah tangga SPS memang tidak harmonis selama satu tahun terakhir.
Korban sempat mengeluhkan bahwa WS berubah sikap dan enggan menafkahinya.
Saat ditemukan di rumah kontrakan mereka di Jalan Abi Kusno, Kecamatan Kertapati, Palembang, kondisi SPS sangat mengenaskan. Tubuhnya kurus kering, mengeluarkan bau tidak sedap, dan penuh kutu.
"Sebelum adik saya meninggal, dia bilang bahwa dia (suaminya) sudah jahat. Omongan itu kami rekam untuk jadi bukti melapor ke polisi," tambah Purwanto.
Tindak lanjut kasus
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, memastikan kasus ini masih dalam tahap penyidikan.
Pihaknya tengah mengejar WS yang diduga sebagai pelaku penyekapan.
"Kasus sedang penyidikan dan sedang dalam penangkapan suaminya," kata Harryo saat dikonfirmasi.
Baca juga: Pemuda di Bekasi Diduga Disekap Orang Tak Dikenal, Orangtua Korban Dimintai Uang Tebusan Rp 7 Juta
Terkait pembebasan WS yang sebelumnya sempat ditangkap, Harryo mengaku akan mengecek kembali alasan tersebut ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
"Nanti saya cek ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA)," jelasnya.
Sebelumnya, Kapolsek Kertapati, Iptu Angga Kurniawan, mengatakan WS telah diamankan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) sudah dilakukan.
Kasus ini kini dilimpahkan ke Satreskrim Polrestabes Palembang untuk penanganan lebih lanjut.
"Untuk pelaku sudah kita amankan dan saat ini telah diserahkan ke Polrestabes Palembang. Kasus ini sudah ditangani Satreskrim Polrestabes Palembang," ungkap Angga.
Kecurigaan keluarga
Keluarga sebelumnya melaporkan suami korban ke polisi terkait Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Menurut keluarga, SPS disekap di dalam kamar lebih kurang 3 bulan. Korban sebenarnya sempat dibawa ke rumah sakit. Namun, nyawa korban tidak tertolong.
Sutrano (56) ayah SPS mengatakan curiga atas kematian putrinya.
"Hingga hari ini saya selaku orangtua korban, masih teringat dengan anak saya itu pak, ada yang janggal atas kematian anak saya," ungkap Sutrano didampingi anaknya Purwanto (32) saat ditemui di kediamannya, Palembang, Senin (27/1/2025).
Sutrano mengatakan, terakhir kali dirinya bertemu dengan korban pada bulan Oktober 2024.
"Saat itu keadaan SPS masih normal (kondisinya sehat-red), dan saat datang ke rumah Sindi memakai cadar," ungkapnya.
Saat datang rumah, lanjut Sutrano, anaknya saat itu tidak banyak bercerita disebabkan suaminya sore pulang ke rumah.
"Posisi SPS tidak banyak cerita. Baik ke saya maupun kepada saudara saudaranya. Sore pulang pulang ke rumah," katanya.
Setelah itu, sambung Sutrano, mereka pun (keluarga-red), hingga kontak dan tidak pernah lagi berhubungan dengan anak ketiga itu.
"Kami dapat kabar SPS ini terbaring lemah pada Selasa (21/1/2025), sekitar pukul 18.00, ditelepon terlapor, saat itu lah saya tahu, dan langsung ke rumah," katanya.
Baca juga: Laporan Dugaan KDRT ASN Bandung Barat Dicabut, Diselesaikan Secara Kekeluargaan
Lebih jauh Sutrano mengatakan, setelah mendapatkan kabar tersebut, dirinya dan anak laki-laki langsung menuju rumah Sindi.
"Saat itu lah kami melihat langsung keadaan Sindi, miris pak keadaannya, hal ini membuat kami menaruh rasa curiga," katanya kembali.
Sutrano curiga karena tetangga yang membopong korban ke dalam mobil hendak ke RS Hermina.
"Bukan suaminya terlapor yang mengangkat Sindi (membopong-red), ke dalam mobil tetapi tetangganya saat itu, " katanya.
Mirisnya lagi, melihat kondisi sang anak seperti buntang hidup berbau busuk, dengan rambut gimbal banyak kutu, badan kurus tinggal tulang berbalut kulit.
"Dilihat dari sini seperti tidak diurus saat anak saya sedang sakit, ditelantarkan. Kita juga pasti bertanya sakit anak saya oleh apa," ungkapnya.
Ketika di rumah sakit, dokter menganjurkan keluarga membuat laporan polisi.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Suami yang Diduga 3 Bulan Sekap dan Telantarkan Istri di Sumsel Dibebaskan, Ini Tanggapan Keluarga,
11 Pelaku Pengeroyokan Pemuda di Bandung Masih Pelajar, Polisi: Berasal dari 5 Sekolah di Baleendah |
![]() |
---|
Pemuda di Baleendah Bandung Tewas Dihantam Stik Baseball saat Berkendara, Polisi Amankan 11 Orang |
![]() |
---|
SOSOK IGK Manila, Jenderal Emas SEA Games 1991 dan Bapak Wushu Indonesia yang Baru Saja Wafat |
![]() |
---|
Kisah Kevin Komandan Paskibra yang Bertugas saat Ayahnya Meninggal, Tangis Pecah usai Upacara |
![]() |
---|
5 Bersaudara di Gresik Ditelantarkan Ibu setelah Ayah Tewas, Uang Santunan Habis Dipakai Ibu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.