Jejak Perjuangan Komunitas Sepatu Roda di Bandung Menuju Prestasi Internasional
Keikutsertaan B-Blades di berbagai event, termasuk PON (Pekan Olahraga Nasional), menjadi bukti bahwa komunitas ini telah mencetak atlet berprestasi.
Penulis: Nappisah | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - KOMUNITAS B-Blades In Line Skate Bandung, yang kini dikenal sebagai salah satu pelopor olahraga sepatu roda di Bandung, memiliki sejarah panjang yang bermula dari sebuah kelompok hobi pada tahun 1990-an.
Meski tidak dimulai oleh orang yang sama yang kini memimpin, perjalanan Bibit menjadi klub yang berprestasi ini tak lepas dari dedikasi dan semangat para anggotanya.
Awalnya, komunitas ini berfokus pada olahraga ekstrem seperti freestyle dan street hockey. Seiring berjalannya waktu, sekitar tahun 1994, B-Blades mulai melirik olahraga sepatu roda, terutama speed skating dan hockey, yang semakin berkembang di Jakarta.
Baca juga: Tim Sepatu Roda Jabar Sengaja Datang Lebih Awal, Kejar Target Berat di PON XXI Aceh Sumut 2024
Pada tahun 1996, B-Blades mengirimkan perwakilan atlet untuk mengikuti ajang-ajang besar di Jakarta, dan sejak itu klub ini terus berkembang dengan pesat.
Keikutsertaan B-Blades di berbagai event, termasuk PON (Pekan Olahraga Nasional), menjadi bukti bahwa komunitas ini telah mencetak atlet berprestasi.
Ketua komunitas B-Blades, Erik Nurmansyah yang kini juga memimpin sebagai pelatih, menjelaskan bahwa meskipun pendiri awal klub ini sudah tidak aktif karena kesibukan keluarga, ia merasa perlu melanjutkan dan membesarkan komunitas ini.
"B-Blades sudah menjadi bagian dari sejarah olahraga sepatu roda di Bandung, dan saya merasa bertanggung jawab untuk meneruskan estafet prestasi ini," ujarnya, saat berbincang dengan TribunJabar.id, Sabtu (25/1/2025).
Pada awalnya, kata dia, tempat latihan B-Blades berpindah-pindah, dari Balai Kota Bandung hingga lapangan terbuka yang bisa digunakan.
Kini, dengan adanya trek sepatu roda yang dibangun di GOR Saparua, Kota Bandung, B-Blades memiliki fasilitas yang lebih baik untuk melatih atlet-atlet muda mereka.
Perjalanan Bibit tak hanya tentang latihan fisik, tetapi juga tentang mental dan strategi.
Azmi, seorang atlet yang mulai bergabung dengan Bibit pada 2009, berbagi pengalamannya.
"Awalnya saya hanya hobi, tapi berkat latihan dan dukungan dari pelatih, saya bisa mewakili Kota Bandung dalam Porda sejak 2014. Saya juga ikut PON 2016 dan 2024," ujarnya.
Di balik prestasi tersebut, Azmi mengakui ada banyak tantangan, seperti kekurangan dana dan peralatan yang mahal, namun semangat dan dukungan dari klub membuatnya terus maju.
Baca juga: Enam Tempat Wisata di Puncak Bogor Seru Untuk Anak, Bisa Main Sepatu Roda di Puncak Fantasy Land
Dalam upaya memperkuat prestasi dan regenerasi atlet, Bibit kini tengah fokus pada pengembangan generasi muda.
Mereka melakukan seleksi dan latihan intensif untuk mempersiapkan atlet terbaik untuk ajang Porda dan PON yang akan datang.
B-Blades juga menyadari pentingnya dukungan pemerintah, terutama dalam menyediakan peralatan dan fasilitas yang memadai.
"Tanpa bantuan peralatan yang memadai, akan sulit bagi atlet untuk berkembang," katanya.
Harapan ke depan, klub ini ingin tidak hanya meningkatkan prestasi di tingkat lokal, tetapi juga menembus level internasional.
Selain itu, mereka juga berharap dapat menciptakan atlet yang tidak hanya unggul dalam olahraga, tetapi juga memiliki mental yang tangguh dan sportifitas yang tinggi.
"Saat ini kami sudah mulai mengaktifkan kembali program-program pembinaan, termasuk pembinaan fisik dan mental, serta membuat tim yang lebih solid. Kami ingin mencetak atlet yang tidak hanya juara, tapi juga berkarakter," tambah Erik.
Ke depan, B-Blades berharap lebih banyak atlet muda yang bergabung, dengan tujuan memperkuat persaingan dan mencetak lebih banyak juara, baik di Porda, PON, maupun kejuaraan internasional.
Pihaknya percaya bahwa dengan dukungan yang terus mengalir dan semangat yang tak pernah padam, mereka akan terus berkembang dan mencetak prestasi lebih banyak lagi.
Olahraga yang Mahal?
DALAM dunia olahraga sepatu roda, terutama di komunitas B-Blades, tantangan terbesar bukan hanya sekadar latihan fisik dan mental, tetapi juga permasalahan peralatan yang cukup mahal.
Erik Nurmansyah, Ketua Komunitas B-Blades, berbagi kisah tentang perjuangan atlet sepatu roda, terutama dalam memperoleh alat yang layak untuk mendukung prestasi mereka.
“Sepatu roda itu memang harganya cukup mahal, bahkan sangat mahal. Untuk atlet pemula, biasanya sepatu roda standar saja sudah menghabiskan biaya sekitar 5 hingga 6 juta rupiah. Sementara jika sudah memasuki level yang lebih tinggi, seperti untuk keperluan speed, harga bisa jauh lebih mahal,” ungkap Erik.
Menurut Erik, banyak atlet berbakat yang terhambat karena keterbatasan peralatan. Meski banyak yang berprestasi di luar klub, peralatan yang kurang memadai seringkali menjadi kendala terbesar.
"Kalau sudah berbicara soal speed, sepatu roda yang digunakan berbeda. Kaki para atlet pun harus menyesuaikan dengan peralatan yang digunakan," lanjutnya.
Baca juga: Rombongan Sepatu Roda yang Melaju di Tengah Jalan Protokol Ternyata Atlet, Sudah Dipanggil Polisi
Namun, ada sedikit angin segar bagi para atlet yang sudah berada di tingkat lebih tinggi. Erik menjelaskan bahwa di level yang lebih profesional, seperti kelas power dafon, peralatan bisa didapatkan dengan bantuan sponsor atau bahkan dari pemerintah.
“Alhamdulillah, bagi atlet yang sudah sampai di kelas tertentu, mereka dapat bantuan peralatan dari pemerintah atau sponsor. Tapi sebelum itu, mereka harus menanggung biaya sendiri, yang tentu saja bukan angka yang kecil,” tambahnya.
Bagi Erik dan anggota komunitas B-Blades lainnya, semangat dan dedikasi untuk olahraga sepatu roda tak pernah pudar meski biaya yang harus dikeluarkan cukup besar.
Mereka terus berusaha mengatasi berbagai kendala, terutama di aspek peralatan, demi mencapai prestasi yang lebih tinggi.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan lebih banyak atlet muda yang bisa berkembang tanpa terkendala masalah peralatan yang mahal. (*)
Cara Registrasi Akun SNPMB 2026 untuk Daftar SNBP dan SNBT, Cek Jadwalnya Jangan Sampai Terlewat |
![]() |
---|
Syarat Jadi Siswa Eligible Agar Bisa Daftar SNBP 2026, Termasuk Ikut TKA, Siap-siap dari Sekarang |
![]() |
---|
Jadwal Lengkap SNBP 2026, Lengkap Persyaratan Siswa yang Bisa Daftar Termasuk Ikut TKA |
![]() |
---|
Harga Cabai di Bandung Tembus Rp 90 Ribu Per Kilogram, Sayur Justru Turun |
![]() |
---|
Orang Tua di Bandung Wajib Waspada, Banyak Day Care yang Tak Berizin dan Pengasuh Tidak Kompeten |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.