2 Patung Dicuri Jelang Imlek, Vihara Dewi Welas Asih Cirebon Perketat Aturan Masuk, Tambah Petugas

Di bagian dalam vihara, pengawasan juga diperketat dengan kehadiran petugas yang disebut Bio Kong.

Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Bangunan utama Wihara Dewi Welas Asih yang berada di Jalan Kantor, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Selasa (12/10/2021). 

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Vihara Welas Asih di Jalan Kantor, Kota Cirebon, memperketat aturan masuk bagi para pengunjung, khususnya yang ingin bersembahyang.

Langkah ini diambil setelah insiden pencurian dua rupang atau patung pengawal Kwan Sing Tee Koen, yaitu Guan Ping dan Zhou Cang, yang terjadi beberapa hari lalu.

Admin Vihara Welas Asih, Yeni Andriani menjelaskan, bahwa pihaknya meningkatkan pengawasan, terutama di pintu masuk vihara.

Diketahui, Tahun Baru Imlek yang menjadi momentum umat Konghucu mengunjungi vihara atau klenteng pun tinggal beberapa hari lagi.

“Untuk tamu yang membawa tas besar, sekarang diwajibkan menitipkan di pos Satpam."

"Selain itu, pengunjung yang menggunakan masker harus membukanya terlebih dahulu sebelum masuk,” ujar Yeni, Rabu (15/1/2025).

Di bagian dalam vihara, pengawasan juga diperketat dengan kehadiran petugas yang disebut Bio Kong.

Mereka bertugas mengarahkan umat yang hendak bersembahyang di area altar.

Selain itu, vihara juga berencana menambah kamera CCTV untuk mendukung keamanan.

“Kami sedang merencanakan penambahan CCTV agar pengawasan lebih optimal,” ucapnya.

Seperti diketahui, dua patung bersejarah tersebut dilaporkan hilang pada Minggu (12/1/2025) malam.

Kejadian pertama kali diketahui oleh salah satu pengurus vihara yang sedang bersembahyang.

“Kronologinya, sekitar pukul 21.00 WIB, seorang pengurus datang untuk sembahyang."

"Saat masuk ke altar, dia melihat dua rupang pengawal, Guan Ping dan Zhou Cang, sudah tidak ada,” jelas dia.

Berdasarkan rekaman CCTV, pencurian terjadi sekitar pukul 19.30 WIB.

Dua wanita terlihat memasuki vihara dan menunggu di area altar hingga umat yang sedang bersembahyang keluar.

Setelah situasi sepi, mereka mengambil dua rupang pengawal tersebut dan pergi.

“Keduanya memakai masker dan topi, sehingga identitas mereka sulit dikenali."

"Kami menduga salah satu pelaku berusia sekitar 50-60 tahun dan yang lainnya sekitar 25 tahun,” katanya.

Yeni mengungkapkan, bahwa kedua rupang tersebut memiliki nilai sejarah yang tak ternilai.

“Rupang ini sudah ada di sini sejak 200 hingga 400 tahun lalu, sejak vihara berdiri pada 1595."

"Kehilangannya adalah pukulan besar bagi kami,” ujarnya.

Vihara Welas Asih telah melaporkan kejadian ini ke Polres Cirebon Kota untuk penyelidikan lebih lanjut.

Yeni berharap agar para pelaku segera mengembalikan patung-patung tersebut.

“Kami memohon agar pelaku mengetuk hatinya dan mengembalikan kedua rupang ini."

"Nilainya bukan hanya materi, tetapi juga sejarah dan spiritual,” ucap Yeni.

( Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved