Makan Bergizi Gratis

Makan Siang Gratis di Kota Cirebon Dimulai Besok, Sasar Pelajar, Ibu Hamil, Balita, dan Ibu Menyusui

Program ini menargetkan 6.000 penerima manfaat, yang meliputi pelajar PAUD hingga SMA, serta ibu hamil, menyusui, dan balita.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Cirebon/ Eki Yulianto
Penjabat (Pj) Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi bersama unsur Forkopimda meninjau dua Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) yang ditunjuk Badan Gizi Nasional (BGN) di wilayahnya untuk melaksanakan MBG pada Senin nanti, Sabtu (11/1/2025). 

Lebih lanjut, Agus menyebutkan, bahwa program ini juga berpotensi melibatkan UMKM lokal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. “

"Saya yakin, dua dapur SPPG ini akan melibatkan UMKM. Ini menjadi peluang ekonomi yang besar dan perlu kita dukung,” katanya.

Program MBG di Kota Cirebon diharapkan dapat menjadi model keberhasilan penyelenggaraan program makan bergizi gratis di tingkat nasional.

Pemerintah daerah akan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), guna memastikan program berjalan sesuai target.

Pantauan di dua SPPG dapur tersebut, terlihat mereka telah menyiapkan alat dan bahan makanan yang akan diproduksi sebagai makanan yang siap dibagikan ke ribuan pelajar.

Bahkan, beberapa alat penunjang MBG tersebut terlihat masih berada di dus, artinya masih baru.

Sebelumnya saat diwawancarai baru-baru ini,
Ketua Pembina Yayasan Miftahul Ulum, Otong Iip menjelaskan, bahwa semua proses produksi makanan dalam program ini mengikuti standar dari Badan Gizi Nasional (BGN).

"Makanan yang kami siapkan tentu sesuai standar BGN, jadi kami sudah membuat standarisasi menu yang standar bergizi seperti apa," ujar Otong saat diwawancarai melalui sambungan telepon, Senin (6/1/2025).

Menurut Otong, program ini sepenuhnya berada di bawah pengawasan BGN. 

"Setiap hari sudah ditentukan, karena program ini under kontrol 100 persen dari BGN, karena Kepala Satuan SPPG sendiri itu orang BGN."

"Jadi, nanti setiap hari ada di dapur itu," ucapnya.

Selain itu, ahli gizi, tim keuangan, hingga staf pendukung dari BGN turut terlibat untuk menjaga kualitas makanan.

"Kontrol terhadap gizi menjadi prioritas, jadi enggak asal memberikan menu makanan. Bakal ada takarannya," jelas dia.

Ia juga menjelaskan variasi menu yang diberikan setiap hari kepada siswa.

"Dari hari ke hari nanti ganti lauknya, mulai dari ikan, nasi, sayur mayur, ayam, telur, bisa ikan bergantian."

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved