Berita Viral
Viral, Siswa SD di Medan Dihukum Duduk di Lantai oleh Wali Kelas karena Nunggak SPP, PIP Belum Cair
Pilu murid SD di Kota Medan, Sumatra Utara, duduk di lantai karena menunggak Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) menjadi sorotan viral.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TRIBUNJABAR.ID - Pilu murid SD di Kota Medan, Sumatra Utara, duduk di lantai karena menunggak Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) menjadi sorotan viral di media sosial.
Peristiwa ini menimpa murid berinisial MI (10) di Yayasan Abdi Sukma, karena menunggak SPP selama tiga bulan sebesar Rp180.000.
Kasus ini awalnya diceritakan oleh orang tua korban bernama Kamelia.
Kamelia bercerita bahwa selama ini ia membayar uang sekolah anaknya menggunakan bantuan dari Program Indonesia Pintar (PIP) melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Bantuan Operasinal Sekolah (BOS).
Kendati demikian, saat ini, bantuan-bantuan tersebut belum cair sehingga ia tidak bisa membayar uang sekolah anaknya.
"Pokoknya, enam bulan dibiayai pakai dana bos, 6 bulan bayar dari Juli sampai Desember. Kalau cair, 450.000 itu saya habiskan untuk biaya sekolah, gak pernah saya ambil," kata Kamelia, dikutip dari TribunMedan, Sabtu (11/1/2025).
Sebelum anaknya dihukum duduk di lantai, kata Kamelia, dia sempat meminta dispensasi kepada wali kelasnya agar sang anak bisa mengikuti ujian semester pada Desember 2024.
Ia meminta keringanan itu karena belum memiliki uang, ditambah kondisinya yang sedang sakit.
Baca juga: Terungkap Pemilik Mobil RI 36 yang Viral karena Arogansi Patwal, Milik Artis yang Berkekayaan Rp 4 T
Saat masa libur sekolah, sempat ada pengumuman dari sekolah melalui pesan WhatsApp bahwa siswa yang belum melunasi uang SPP, uang buku, dan remedial, dilarang ikut mengajar lagi.
Kendati demikian, Kamelia awalnya mengira hal tersebut sebagai candaan belaka.
Hingga akhirnya, pada hari pertama masuk sekolah 6 Januari 2025 lalu, MI langsung duduk lantai. Namun ia tidak bercerita pada orang tuanya.
Keesokan harinya, muncul lagi pengumuman untuk membayar uang SPP.
"Ibu-ibu mohon kerjasamanya yang belum menerima raport ataupun belum lunas SPP dan membayar uang buku mohon datang ke sekolah karena tidak dibenarkan anaknya mengikuti pelajaran kalau itu belum selesai," ungkap Kamelia menirukan.
Karena ada pengumuman tersebut, Kamelia mengirimkan pesan suara kepada guru kalau ia belum bisa datang dan esok harinya baru bisa.
Alasan lainnya, ia yang sebagai relawan di Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) sedang membantu mendampingi seorang pasien.
Nasib Eko setelah Dikira Jarah Patung Iron Man Ahmad Sahroni, Dari hujatan hingga Banjir Pesanan |
![]() |
---|
Viral Sujadi Jual Daging Kambing Muda ternyata Daging Kucing, Sudah Jagal Lebih dari 100 Kucing Liar |
![]() |
---|
Kisah Pilu Kakek Jafar Hidup Sebatang Kara dan Tidur di Makam, Tersenyum Ada Sosok Penyelamat |
![]() |
---|
Viral Polisi Tak Mau Bantu Penjual Es Kopi yang Ponselnya Hilang: Eh Bukan Urusan Saya |
![]() |
---|
Kisah Pilu Suwardi Penjual Kripik, Kayu Pikul Dagangan Dirampok OTK saat Demo di Solo, Dibantu Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.