Penjelasan PPPA soal Lolly Mengaku Disatukan dengan ODGJ dan Penderita HIV

Lolly mengklaim disatukan dengan penderita ODGJ dan pasien HIV selama berada di rumah aman.

Editor: Ravianto
Wartakotalive/Miftahul Munir
Atwirlany Ritonga, Pelaksana Tugas (PLT) Asisten Deputi Layanan Anak KemenPPPA. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) memberikan penjelasan terkait kejadian yang melibatkan Laura Meizani atau Lolly. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA -  Laura Meizani alias Lolly, anak sulung Nikita Mirzani kabur dari rumah aman.

Lolly sebelumnya ditempatkan di rumah aman oleh ibunya setelah dijemput dari apartemen tempat tinggalnya sepulang dari Inggris pada September 2024 lalu.

Lolly mengaku kabur dari Rumah Aman pada Kamis 9 Januari 2025 pukul 11 malam.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kementerian PPPA memberikan penjelasan terkait kejadian yang melibatkan Laura Meizani atau Lolly.

Lolly mengklaim disatukan dengan penderita ODGJ dan pasien HIV selama berada di rumah aman.

Atwirlany Ritonga, Pelaksana Tugas (PLT) Asisten Deputi Layanan Anak KemenPPPA, mengungkapkan bahwa Lolly diketahui sedang menjalani rangkaian pendampingan psikologis. 

Baca juga: Lolly Menolak Bertemu Nikita Mirzani, Sebut Nama pun Ogah, Minta Razman Nasution jadi Wali

Proses ini dilakukan untuk memastikan fasilitas di rumah aman tempat tinggal LM selama ini.

"Tadi sudah sampaikan bahwa ananda LM sedang pendapatkan rangkaian pendampingan psikologis, nah pada saat pendampingan terkait dengan fasilitas di rumah aman atau tempat ananda selama ini tinggal," kata Atwirlany Ritonga, PLT Asdep Layanan Anak KemenPPPA, Jumat (10/1/2025).

Razman Nasution, Laura Meizani setelah kabur dari safe house dan Nikita Mirzani (kanan)
Razman Nasution, Laura Meizani setelah kabur dari safe house dan Nikita Mirzani (kanan) (Kolase Tribunnews)

Atwirlany juga menanggapi mengenai penggabungan Lolly dengan penderita ODGJ dan pasien HIV. 

Bahwa setiap individu, terutama anak, memerlukan pendekatan dan perlakuan yang berbeda.

Namun tindakan yang diambil oleh PPPA DKI Jakarta sudah sesuai dengan prosedur yang ada, meskipun kejadian yang terjadi tidak sesuai dengan harapan.

"Treatment setiap anak atau individu itu berbeda, jadi apa yang dilakukan oleh PPPA DKI Jakarta sudah, itu sudah melewati prosedur yang ada," ujar Atwirlany.

Ini kemudian menjadi tantangan bagi pihak terkait dalam melanjutkan layanan untuk anak-anak yang membutuhkan perlindungan.

"Apa yang terjadi tadi malam tentu bukan harapan kita semua, sungguh disayangkan ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk melanjutkan kebutuhan layanan," beber Atwirlany.

"Tentu menjadi atensi kami di Kementerian PPPA. Selama proses berjalan, tentu ada beberapa tantangan yang dihadapi, kita tidak bisa mengukur performa bagus atau tidak, layak atau tidak, sesuai atau tidak, tentu ada tantangan dan hambatan yang dihadapi," sambungnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved