Pedagang Tahu Gejrot Keliling di Cirebon Keluhkan Harga Cabai yang Meroket dalam 2 Minggu Terakhir
Salah satu pedagang tahu gejrot keliling, Karsita (65), mengaku kesulitan mempertahankan keuntungan penjualan akibat lonjakan harga cabai.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Kemal Setia Permana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON- Kenaikan harga cabai rawit hingga Rp60 ribu per kilogram berdampak signifikan terhadap para pedagang kuliner tahu gejrot khas Cirebon.
Salah satu pedagang tahu gejrot keliling, Karsita (65), mengaku kesulitan mempertahankan keuntungan penjualan akibat lonjakan harga cabai.
Menurut Karsita, meskipun harga cabai melonjak lebih dari dua kali lipat dari harga normal yang berkisar Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram, ia enggan menaikkan harga tahu gejrot yang dijualnya.
Baca juga: Polisi Gagalkan Tawuran Geng Motor di Paoman Indramayu, 6 Remaja Diamankan Beserta Senjata Tajam
"Cabai sekarang per kilo Rp60 ribu kualitas biasa, padahal biasanya sih Rp25 ribu atau Rp30 ribu."
"Keuntungan jadi berkurang, jadi ya sangat berdampak dengan kenaikan cabai,” ujar Karsita saat ditemui di halaman Masjid Agung Sumber, Sabtu (11/1/2025).
Karsita menambahkan, rasa pedas dari cabai rawit merupakan ciri khas tahu gejrot yang menjadi daya tarik utama bagi pembeli.
Ia khawatir menaikkan harga tahu gejrot justru akan membuat pelanggannya beralih ke kuliner lain.
Para pedagang tahu gejrot berharap agar harga cabai rawit segera kembali stabil, sehingga keuntungan mereka bisa kembali seperti semula.
"Kami hanya bisa pasrah dan berharap harga cabai turun lagi," ucapnya.
Lonjakan harga cabai ini dirasakan oleh banyak pedagang kecil lainnya di Cirebon, yang turut merasakan dampak penurunan margin keuntungan akibat mahalnya bahan pokok.
Seperti diketahui, lonjakan harga sejumlah bahan pokok, termasuk cabai terjadi di sejumlah pasar tradisional, salah satunya Pasar Kalitanjung, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
Saat ini, harganya telah menyentuh Rp100 hingga Rp110 ribu per kilogram, naik tajam dari bulan lalu yang hanya Rp60 ribu per kilogram.
Kondisi ini membuat sejumlah pedagang berhenti menjual cabai setan dan beralih menawarkan cabai kering sebagai alternatif.
Baca juga: Pangandaran Waspada PMK, Tiga Ekor Sapi Sudah Tertular , Pemkab Minta Peternak Kenali Gejalanya
Menurut Ahmad Fauzi (37), seorang pedagang di Pasar Kalitanjung, lonjakan harga cabai setan telah terjadi dalam dua minggu terakhir.
Hal ini diduga akibat cuaca buruk yang menyebabkan banyak petani gagal panen.
"Sudah terjadi sekitar dua mingguan atau sebelum tahun baru lah,” ujar Fauzi, sapaan akrabnya, Rabu (8/1/2025).
Ia juga mengungkapkan, kenaikan harga tersebut membuat daya beli masyarakat menurun.
Menurut dia, masyarakat sudah jarang yang membeli cabai setan dan beralih ke cabai kering.
"Kalau dulu biasanya beli satu kilogram, sekarang paling cuma seperempat."
"Saya sendiri sudah libur jualan cabai setan dua minggu terakhir,” ucapnya.
Ahmad fauzi yang sudah berdagang di Pasar Kalitanjung selama delapan tahun mengatakan, cabai kering lebih diminati karena lebih terjangkau dan tahan lama.
Selain cabai setan, sejumlah komoditas lain juga mengalami kenaikan harga, di antaranya cabai rawit Rp80 ribu per kilogram, cabai keriting merah Rp80 ribu per kilogram dan cabai beauty Rp60 ribu per kilogram.
Sementara itu, komoditas bawang sedang turun.
Di mana, bawang merah kini Rp30 ribu per kilogram dan bawang putih hanya Rp40 ribu per kilogram.
Kenaikan harga cabai setan diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir bulan, mengingat curah hujan tinggi turut menghambat proses distribusi dari sentra-sentra produksi. (*)
Warga Argasunya Terpaksa Beli Air karena Sumur Tercemar, Ulama "Tampar" DPRD dan Pemkot Cirebon |
![]() |
---|
Polisi Cirebon Gerebek Arena Judi Sabung Ayam di Gunung Jati tapi Tak Ada yang Ditangkap, Sudah Sepi |
![]() |
---|
Edukasi Gen Z, PLN ULP Sumber Tanamkan Kesadaran Listrik dan Digitalisasi |
![]() |
---|
Kisah Satori, Dulu Tahan Tangis Cerita Sukses dari Kuli Bangunan jadi DPR, Kini Tersangka Korupsi |
![]() |
---|
Suasana Rumah Satori di Cirebon, Anggota DPR RI yang Jadi Tersangka Kasus Korupsi CSR BI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.