Komisi IV DPRD Subang Soroti Sarpras BLK Disnakertrans Subang, Tak Sesuai Perkembangan Industri
Komisi IV DPRD Subang meminta pihak Pemkab Subang serius membangun SDM tenaga kerja lokal agar bisa bersaing dalam dunia industri.
Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Kemal Setia Permana
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Subang, Ahya Nurdin
TRIBUNJABAR.ID, SUBANG, - Komisi IV DPRD Subang meminta pihak Pemkab Subang serius membangun SDM tenaga kerja lokal agar bisa bersaing dalam dunia industri. Apalagi di Subang, saat ini sedang di bangun 2 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yakni Smartpolitan dan Wahana Patimban.
Di dua KEK tersebut akan dibangun pabrik-pabrik besar industri manufaktur dan otomotif, diharapkan tenaga kerja lokal bisa mengisi peluang kerja tersebut, agar tidak jadi penonton.
"Pada Kamis(9/01/2025) kemarin, Kami komisi IV DPRD Subang telah melakukan kunker ke Disnakertrans Subang Utuk melihat Balai Latihan Kerja (BLK) dimana tempat tersebut untuk pelatihan calon tenaga kerja lokal," ujar Ketua Komisi IV DPRD Subang, Zaenal Mufid, Sabtu(11/01/2025).
Baca juga: Belum Ditemukan Kasus HMPV di Subang, dr Maxi Minta Masyarakat Tak Usah Panik
Selain itu Komisi IV juga bersama Disnakertrans Subang membahas masalah ketenagakerjaan yang sejauh ini masih banyak pengangguran di Subang.
"Kami membahas tantangan ke depan terkait kesempatan kerja bagi warga Subang di tengah pesatnya perkembangan industri di wilayah ini," katanya.
Kepada pihak Disnakertrans, Zainal Mufid menekankan pentingnya langkah strategis yang harus diambil oleh pemerintah daerah melalui Disnakertrans untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri.
"Kita perlu memastikan bahwa warga Subang memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh industri. Ini menjadi tanggung jawab bersama untuk meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan kerja yang tepat sasaran," tandasnya.
Namun, dari kunjungan di Disnakertrans tersebut pihaknya menemukan fakta yang memprihatinkan. Balai Latihan Kerja (BLK) milik Disnakertrans Subang dinilai masih jauh dari kata layak untuk mendukung pelatihan kerja.
"Sangat memperihatinkan BLK Subang ini, Bahkan, kami menemukan sejumlah mesin yang digunakan dalam pelatihan sudah berusia 40 tahun lebih dan tetap dipakai hingga saat ini. Kondisi ini dinilai tidak memadai untuk memenuhi standar pelatihan kerja modern yang dibutuhkan oleh industri,"
"Jika kita ingin mencetak tenaga kerja yang kompeten dan siap bersaing, fasilitas di BLK harus ditingkatkan. Peralatan yang ada saat ini jelas tidak memadai untuk memberikan pelatihan yang sesuai dengan perkembangan teknologi di dunia industri," ujar Zainal Mufid.
Baca juga: Sore Ini Persikas Subang Hadapi Persipa Pati tapi Belum Ada Daftar Pemain usai Mendepak 19 Pemain
Komisi IV DPRD Subang mendorong Disnakertrans untuk segera melakukan evaluasi terhadap kondisi BLK dan mengusulkan anggaran untuk modernisasi fasilitas pelatihan.
"Selain itu, diusulkan juga agar Disnakertrans menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan di Subang guna memastikan program pelatihan kerja yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan," ucapnya.
Zaenal Mufid berharap, temuan di BLK yang perlengkapan pelatihannya sudah jadul tak sesuai perkembangan jaman menjadi langkah awal untuk meningkatkan kesiapan tenaga kerja lokal dalam menghadapi tantangan industri sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi daerah Subang.
"Pemerintah daerah bersama DPRD diharapkan dapat bersinergi dalam menyediakan peluang kerja yang lebih luas dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Subang. (*)
Api yang Lalap Gudang di Kolonel Masturi Cimahi Padam, Petugas Butuh Waktu 5 Jam |
![]() |
---|
Jawa Barat Kini Miliki Bengkel Pemeliharaan Tabung Retester untuk Perkuat Kualitas LPG |
![]() |
---|
Dua Unit Damkar Bandung Barat Turut Dikerahkan untuk Atasi Kebakaran Gudang di Cimahi |
![]() |
---|
Kebakaran Hebat Terjadi di Kolonel Masturi Kota Cimahi, Satu Rumah Ikut Terimbas |
![]() |
---|
Bandung Raya Lokomotif Ekonomi Jabar, Alasan BCA Gelar Expo Tawarkan KPR dan KKB Berbunga Rendah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.