Berita Viral

Viral Video Kepala Dinas di Halmahera Barat Aniaya Warga, Tak Terima Didemo Kelangkaan Minyak Tanah

Sebuah video menayangkan kepala dinas di Halmahera Barat, Maluku Utara, menganiaya warga yang berdemo terkait kelangkaan minyak tanah, beredar viral.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Kolase Tribunnews.com
Tangkapan Layar Kepala Dinas Perindagkop Halmahera Barat dan Staf pukul Warga saat Sampaikan Aspirasi Kelangkaan Minyak Tanah dan (Kanan) Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Halmahera Barat , Demisius Boky. 

TRIBUNJABAR.ID - Sebuah video menayangkan kepala dinas di Halmahera Barat, Maluku Utara, menganiaya warga yang berdemo terkait kelangkaan minyak tanah, beredar viral di media sosial.

Video tersebut salah satunya dibagikan oleh akun X ini.

Dalam video tersebut, terlihat ada dua pejabat atau Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memakai baju putih.

Salah satu ASN yang memakai celana berwarna krem memukuli warga yang memakai baju hitam berkali-kali.

Sementara, ASN lainnya memegangi warga tersebut saat dipukuli.

Hingga artikel ini ditulis, Kamis (9/1/2025), video tersebut telah dilihat sebanyak 1,3 juta kali.

Lantas, seperti apa peristiwa selengkapnya?

Cerita Korban

Baca juga: Viral, Petugas Dishub di Depok Nemplok di Kap Mobil Pengangkut Barang, Aksi Sopir Nekat Tuai Sorotan

Dilansir dari TribunTernate, peristiwa kepalad dinas menganiaya warga itu terjadi di halaman Kantor Perindagkop dan UKM pada Rabu (8/1/2025).

Pelaku penganiayaan itu adalah Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Perindagkop dan UKM) Halmahera Barat, Demisius O Boky.

Selain itu, ASN lainnya yang juga menjadi pelaku adalah stafnya bernama Riksonu Boky.

Warga yang menjadi korban bernama Hardi.

Hardi mengatakan bahwa dia mendatangi Kantor Perindagkop dan UKM Halmahera Barat untuk menyampaikan aspirasi tentang kelangkaan minyak tanah.

"Saya datang sendiri untuk aksi di Kantor Perindagkop, karena minyak tanah langka jadi ada yang jual dengan harga tinggi, Rp9.000 sampai Rp10.000 perliter," kata Hardi saat diwawancarai, Rabu (8/1/2024).

Hardi menjalankan aksi dengan menggunakan megaphone serta menempelkan spanduk bertuliskan aspirasinya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved