TPA Kubangdeleg Cirebon Ditutup, Truk Sampah Antre Panjang di TPA Gunung Santri

puluhan truk berwarna hijau bertuliskan "Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon" mengular di depan pintu masuk TPA.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
eki yulianto/tribun jabar
Antrean truk pengangkut sampah terlihat memanjang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Gunung Santri, di Desa Kepuh, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Selasa (7/1/2025) pagi. 

"Harapan kami kepada masyarakat Desa Kubangdeleg, karena sampah kita sama-sama ya, semoga TPA Kubangdeleg bisa dibuka kembali."

"Dengan begitu, lahan di barat tidak terlalu penuh dan jam kerja juga berkurang,” ujarnya.

Sementara itu, seorang sopir truk, Andi Suhandi, mengaku kelelahan akibat jarak jauh dan antrean panjang di Gunungsantri.

“Dari Kubangdeleg ke sini sekitar 45 kilometer. Sudah jauh, di sini juga antre lama, jadi waktu untuk kembali mengambil sampah jadi lebih sedikit,” ucap Andi.

Sebelumnya, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kubangdeleg di Kabupaten Cirebon untuk sementara tidak beroperasi.

Hal itu buntut dari warga Desa Kubangdeleg, Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon yang melakukan aksi protes terhadap buruknya pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kubangdeleg yang dinilai merugikan masyarakat sekitar.

“TPA Kubangdeleg saat ini untuk sementara atau hari ini belum mengoperasionalkan kembali."

"Mungkin sampai pertemuan sore ini seperti apa, saya tentu akan mendengar apa yang disampaikan oleh masyarakat dan akan memenuhi hal-hal yang memang memungkinkan dipenuhi,” ujar Kepala DLH Kabupaten Cirebon, Iwan Ridwan Hardiawan, pada Senin (6/1/2025).

Menurut Iwan, pihaknya akan mencoba memahami aspirasi masyarakat.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa ada beberapa hal yang membutuhkan proses lebih panjang, seperti sistem pengawasan modern yang sedang dalam tahap pengembangan.

“Kalau harus saat ini juga dilakukan pengawasan sistem modern, saya pikir siapapun tidak bisa memberi jawaban untuk itu karena prosesnya sedang berlangsung."

"Nah, ketika itu yang akan menjadi aspirasi, saya akan menyerahkan kepada pimpinan,” ucapnya.

Iwan menjelaskan, bahwa pengolahan sampah di TPA Kubangdeleg merupakan kegiatan resmi pemerintah yang bertujuan untuk melayani 18 kecamatan di wilayah timur Kabupaten Cirebon.

Penutupan sementara TPA ini tentu berdampak pada efektivitas pengelolaan sampah.

“Kalau dampak, pasti ada sedikit perubahan ya. Ketika 18 kecamatan wilayah timur tadinya kita layani di Kubangdeleg, otomatis efektivitas, kecepatan, kemudian cakupan pengelolaan sampah di timur akan lebih baik."

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved