Momen Pedagang Adu Argumen dengan Bupati Cirebon, Tolak Relokasi Pasar Jungjang
Suasana sempat memanas ketika beberapa pedagang menghentikan langkah rombongan dan menyuarakan penolakan mereka untuk direlokasi.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Suasana Pasar Darurat Jungjang, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Kamis (21/8/2025) siang, tampak berbeda.
Sehari menjelang relokasi pedagang ke lokasi baru yang berdiri di atas lahan milik Polri, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dipimpin langsung Bupati Cirebon, Imron, turun melakukan sosialisasi intensif.
Awalnya, kegiatan berlangsung kondusif. Imron bersama Kapolresta Cirebon, Kombes Sumarni dan jajaran Forkopimda lainnya berjalan meninjau satu per satu area pasar.
Baca juga: Kondisi Museum Keraton Kanoman Cirebon Memprihatinkan, Kementerian Kebudayaan Turun Tangan
Namun, suasana sempat memanas ketika beberapa pedagang menghentikan langkah rombongan dan menyuarakan penolakan mereka untuk direlokasi.
Dalam dialog terbuka itu, Imron menjelaskan bahwa relokasi bukan tanpa alasan.
Ia menegaskan, langkah ini demi kepentingan bersama, terutama untuk menata kawasan jalan yang selama ini digunakan sebagai pasar darurat.
“Kedatangan saya bersama Forkopimda untuk meninjau Pasar Desa Jungjang yang mana pasar sebelumnya berdiri di atas Jalan Ki Hajar Dewantara."
"Berdasarkan surat edaran dari PUTR bahwa hari ini merupakan hari terakhir para pedagang untuk menempati lokasi pasar darurat ini,” ujar Imron di hadapan pedagang, Kamis (21/8/2025).
Menurut Imron, Pemerintah Kabupaten telah menyiapkan lokasi pengganti yang lebih tertata di atas lahan milik Polri.
“Kami dari Pemerintah Daerah hakekatnya adalah untuk kemaslahatan masyarakat, tidak ada motif-motif lainnya."
"Kami sudah sediakan pasar darurat yang baru yang berdiri di atas lahan milik Polri,” ucapnya.
Ia menambahkan, relokasi ini juga bagian dari penataan agar pedagang tidak lagi berjualan di bahu jalan.
“Harapannya pedagang bisa mengikuti aturan agar pindah ke tempat yang sudah disediakan,” jelas dia.
Baca juga: Gembiranya Warga Ikut Tradisi Tawurji Reo Wekasan di Cirebon, Rela Terinjak demi Uang Receh
Meski demikian, suara protes pedagang tak bisa dibendung.
Suara Emak-emak di KBB yang Rumahnya Tergusur Penataan Kawasan Situ Ciburuy: Kami Tak Punya Uang |
![]() |
---|
Perbaikan Telan Rp 229 Juta, Lapangan Desa Bungko Cirebon hanya Diurug Tanah Empang dan Becek |
![]() |
---|
Guru yang Lecehkan Murid di Cirebon Dikabarkan Ditangkap, Polisi Buka Suara: Masih Pemeriksaan Saksi |
![]() |
---|
4 Tenaga Pendamping Desa di Cirebon Jadi Tersangka Kasus Korupsi Pajak, Rugikan Negara Rp 2,9 M |
![]() |
---|
Dua Pria di Cirebon Nekat Gasak Gudang Susu Steril, Makanan dan Susu Ditinggalkan saat Kabur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.