Cegah PMK Meluas, DKPP Kota Bandung Lakukan Langkah Cepat Suntik Vaksin 500 Ekor Sapi

(DKPP) Kota Bandung mengambil langkah cepat dalam mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku dengan menyunitk vaksin 500 ekor sapi.

Penulis: Tiah SM | Editor: Kemal Setia Permana
Tribun Jabar/ Tiah SM
Petugas DKPP Kota Bandung sedang melakukan vaksinasi terhadap sapi di Peternakan Sapi Pak Entum, Kecamatan Babakan Ciparay,  Selasa (07/01/2025). 

Laporan Wartawan TribunJabar.id Tiah SM

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung mengambil langkah cepat dalam mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Salah satunya dengan menyuntik 500 ekor sapi di Kota Bandung dengan vaksin agar terbebas dari PMK.

"Sepekan terakhir ini kami menyisir peternak sapi sampai hari ibu sudah 500 ekor disuntik vaksin, " ujar Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar saat  vaksinasi  di Peternakan Sapi Pak Entum, Kecamatan Babakan Ciparay,  Selasa (07/01/2025).

Baca juga: BELUM FIX Latih Timnas, Agen Sebut Patrick Kluivert Masih Dalam Tahap Pembicaraan dengan PSSI

Menurut Gin Gin, vaksinasi sapi untuk mencegah PMK yang sempat mewabah di seluruh Indonesia tahun 2022 termasuk di Kota Bandung. 

Gin Gin mengatakan Kota Bandung setelah wabah PMK selesai tidak lagi ditemukan PMK pada hewan ternak sapi maupun domba.

"Kami belajar dari wabah PMK tahun 2022. Kota Bandung saat itu menjadi wilayah terakhir yang terdampak, namun penularan terjadi akibat masuknya hewan ternak dari luar kota,"

"Oleh karena itu, tahun ini kami lebih sigap dengan vaksinasi dan pemberian vitamin B kompleks untuk memperkuat imunitas hewan ternak," ujar Gin Gin .

Gin Gin mengatakan isu PMK kembali muncul di Jawa Timur dan Jawa Tengah menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Bandung. Sebagai langkah antisipasi, pemantauan dan pemeriksaan dilakukan secara intensif di sejumlah peternakan, khususnya yang memelihara sapi.

Baca juga: Profil dan Rekam Jejak Kombes Pol Aldi Subartono, Kapolresta Bandung yang Baru

Selain itu, DKPP juga memastikan koordinasi yang baik dengan para peternak melalui komunitas yang telah terbentuk.

"Kota Bandung lebih mudah terkoordinasi karena peternak sudah belajar dari wabah sebelumnya. Mayoritas ternak di sini adalah jenis pembesaran, bukan pembibitan, sehingga pencegahan harus dilakukan secara maksimal," ujar Gin Gin.

Menurutnya, PMK dapat menyebabkan efek serius pada sapi, seperti lemas, penurunan nafsu makan, hingga luka pada kuku yang melepuh. Meski tidak menular kepada manusia, sapi yang terjangkit harus segera diisolasi untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. 

Gin Gin menyebut program vaksinasi hewan juga dilakukan serentak di wilayah lain, seperti Bandung Kulon, untuk menjangkau seluruh sapi produktif, termasuk sapi perah. Vaksin kedua akan diberikan sebulan setelah vaksinasi pertama pada sapi-sapi tersebut.

"Kami berharap langkah ini dapat mempertahankan status Kota Bandung yang telah dinyatakan nol kasus PMK, sekaligus melindungi produktivitas ternak," tutur Gin Gin. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved