Sidak ke Pasar dan Toserba di Indramayu, TPID Temukan Puluhan Barang Kadaluwarsa, Pedagang Ditegur

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Indramayu melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar tradisional dan toserba.

Hasilnya, mereka menemukan puluhan bahan makanan yang sudah kadaluwarsa.

“Tim menemukan beberapa barang yang tidak layak edar, salah satunya adalah mie cup dan buah-buahan dengan tanggal kedaluwarsa yang telah lewat,” ujar Sekretaris TPID Indramayu, Suwenda, Minggu (22/12/2024).

Baca juga: Kendalikan Inflasi, Disperindag Jabar Rutin Gelar Operasi Pasar Bersubsidi

Suwenda mengatakan, barang-barang tersebut ditemukan di toko modern yang ada di Indramayu dan Jatibarang. 

Menemukan hal itu, TPID Indramayu langsung memberikan teguran kepada pengelola toko.

TPID juga meminta agar produk tersebut segera ditarik dari rak penjualan karena berbahaya jika sampai dikonsumsi konsumen.

Di sisi lain, kata Suwenda, pihaknya juga mengingatkan pedagang untuk lebih teliti dalam memeriksa masa berlaku produk.

Adapun sidak yang dilakukan pihaknya tersebut, disampaikan Suwenda merupakan langkah dari upaya pemerintah daerah untuk mengantisipasi gejolak harga.

Kemudian memastikan masyarakat dapat merayakan Nataru tanpa kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok. 

Termasuk juga sebagai upaya untuk melindungi masyarakat sebagai konsumen agar tidak dirugikan terutama barang yang rusak dan kadaluwarsa. 

"Kami bersyukur sampai saat ini harga-harga masih stabil dan stok aman. Tadi kita pastikan juga persediaan dari para stokist masih aman hingga pergantian tahun mendatang. Kita terus lakukan kerja sama yang baik antara pemerintah, pedagang, dan distributor," ujar Suwenda bersama TPID. 

Baca juga: Operasi Pasar Murah, Upaya Pemkab Ciamis Kendalikan Inflasi dan Ringankan Beban Warga Jelang Nataru

Dalam hal ini, TPID Indramayu juga mengimbau masyarakat agar turut berperan aktif dalam memantau peredaran barang yang dijual di pasar. 

“Hal tersebut diharapkan dapat memperkuat pengawasan di lapangan dan mencegah praktik-praktik yang merugikan konsumen,” ujar dia.