Kendalikan Inflasi, Disperindag Jabar Rutin Gelar Operasi Pasar Bersubsidi
Jelang Nataru 2025, Opadi dilakukan di 10 kabupaten/kota sejak 4-10 Desember 2024
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Nazmi Abdurrahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sepanjang 2024, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat rutin menggelar Operasi Pasar Bersubsidi (Opadi) untuk membantu mengendalikan inflasi.
Kadisperindag Jabar, Noneng Komara mengatakan, tahun ini sudah empat kali menggelar Opadi mulai dari jelang Idul Fitri, Idul Adha, kenaikan harga tertentu dan jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Jelang Nataru 2025, Opadi dilakukan di 10 kabupaten/kota sejak 4-10 Desember 2024 dengan komoditas minyak goreng kemasan, gula putih, beras premium. Dari target 56.450 paket, pihaknya berhasil menyalurkan 42.165 paket.
Baca juga: Realisasi Penjualan Opadi Selama Ramadan Capai 90,14 Persen, Dinilai Tekan Harga Kebutuhan Pokok
“Alhamdulilah sudah terlaksanakan keseluruhannya, memang permintaan masih cukup banyak, tapi kita menyesuaikan dengan anggaran yang ada,” ujar Noneng, Kamis (19/12/2024).
Menurutnya, dimomen Nataru 2024, Opadi tidak digelar di seluruh 27 kabupaten/kota, tapi hanya di daerah-daerah yang butuh intervensi berdasarkan kajian akademisi dari sejumlah perguruan tinggi.
“Kajian teman-teman, bagaimana kegiatan ini bisa menjadi salah satu penyeimbang dan stabilisasi harga di satu daerah. Alhamdulilah, hasilnya inflasi masih terjaga sampai Desember dan kelihatannya masih terjaga, masih di bawah 2,5 persen,” katanya.
Menurutnya Opadi dapat berperan dalam pengendalian inflasi karena pola yang sama juga digelar oleh kabupaten/kota. Noneng menilai, daerah pun sudah mulai paham mengenai pentingnya operasi pasar agar kenaikan harga komoditas tertentu bisa ditekan.
“Pemda aware untuk menjaga stabilitas harga. Jadi bagi masyarakat ada keterjangkauan harga, OPADI ini juga terutama menjaga masyarakat yang hampir mereka bisa terlindungi dengan bantuan dari pemerintah. Dengan harga yang terjangkau,” ucapnya.
Baca juga: Pemprov Jabar Siaga Inflasi Hadapi Momen Libur Nataru 2025
Pihaknya juga menyerahkan pada daerah untuk menentukan lokasi yang akan menjadi tempat Opadi. Warga didata KTP-nya, lalu mendapatkan kupon pembelian paket.
“Daerah lebih paham kondisi di mana warganya, jadi tempat ditentukan oleh mereka,” kata Noneng.
Noneng pun menilai secara keseluruhan OPADI sebagai salah satu instrumen yang dimiliki oleh Pemprov Jabar bisa mengendalikan harga hingga akhir tahun ini. Menurutnya selain OPADI, Disperindag Jabar juga aktif memantau tren pergerakan harga.
“Kita tidak menunggu inflasi terjadi, seperti awal Desember kami sudah bergerak dengan OPADI, kita lihat tren sebelum harga naik sudah bergerak. Alhamdulilah, tidak ada gejolak sampai sekarang,” ucapnya.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Operasi Pasar Bersubsidi
Jawa Barat
Noneng Komara
Natal dan Tahun Baru
Saat Ditemukan di Parit di Sukabumi, AR Ternyata Belum Meninggal, Polisi Masih Menyelidiki |
![]() |
---|
DPRD Jabar Dukung Pengesahan RUU, Tati Supriati Irwan: Kebijakan Harus Berpihak pada Rakyat |
![]() |
---|
Cerita Pilu dari Sukabumi, Satu Keluarga Huni Gubuk Reyot Tanpa Penerangan Listrik |
![]() |
---|
Seorang Juru Parkir di Sukabumi Ditemukan Tewas di Parit, Alami Luka Parah di Kepala |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Pastikan Semua Aspirasi Mahasiswa Bakal Ditindaklanjuti, Termasuk Disampaikan ke Pusat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.