Bursa Filateli di Bandung di Museum Pos: Ruang Bertemu Para Kolektor 

Bursa Filateli Bandung, yang digelar rutin setiap bulan pada minggu ketiga, menjadi ajang yang dinantikan oleh para penggemar filateli dan kolektor

Penulis: Nappisah | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
tribunjabar.id / Nappisah
Koleksi prangko di Bursa Filateli Bandung di Musium Pos Kota Bandung 

Museum ini menjadi tempat edukasi bagi masyarakat, terutama bagi generasi muda yang mungkin belum banyak mengenal dunia filateli. 

Dalam museum ini, pengunjung bisa melihat koleksi prangko, alat komunikasi kuno, serta berbagai benda bersejarah yang berkaitan dengan dunia pos.

Dia menuturkan, pada tahun 2025, rencananya akan ada pameran filateli berskala internasional yang diadakan di Batu, yang akan memperlihatkan perkembangan koleksi filateli dari berbagai negara. 

Hematnya, bursa Filatelis Bandung bukan hanya sekadar pasar koleksi, melainkan juga menjadi ruang untuk memperkenalkan sejarah, budaya, dan pengetahuan kepada masyarakat luas. 

Dalam acara ini, filateli tidak hanya dipandang sebagai hobi, tetapi juga sebagai sarana untuk mengembangkan pemahaman tentang sejarah dan peradaban manusia melalui benda-benda yang terkumpul dalam koleksi.

Menghidupkan Kembali Semangat Filateli di Kalangan Generasi Muda

Di era digital yang serba cepat ini, hobi filateli atau mengoleksi prangko mungkin terdengar kuno bagi sebagian orang, terutama generasi muda. 

Bagi sebagian orang, mengoleksi prangko adalah kenangan manis masa kecil yang kini ingin dibagikan kepada generasi berikutnya. 

Prangko bukan sekadar alat pembayaran pos, tetapi juga cerminan sejarah, budaya, dan seni dari berbagai belahan dunia. Setiap prangko memiliki cerita unik yang menunggu untuk dijelajahi, mulai dari tokoh-tokoh bersejarah hingga perayaan festival budaya.

Komunitas lokal kini menyadari potensi edukatif dari filateli. Dengan mengoleksi prangko, anak muda dapat belajar tentang geografi, sejarah, dan seni. 

Di beberapa kota, digelar pameran filateli yang menampilkan koleksi langka dan bersejarah, lengkap dengan narasi yang mendidik.

Albertus mencatat bahwa ketertarikan generasi muda, terutama Gen Z, terhadap filateli masih belum terlalu tinggi. 

Namun, ia melihat ini sebagai tantangan sekaligus peluang untuk mengedukasi dan mengajak mereka agar lebih mengenal serta menghargai nilai historis dan edukatif dari filateli. 

Setiap bulan, komunitas ini juga mengadakan pertemuan di Museum Pos Indonesia, memberikan kesempatan bagi masyarakat umum untuk melihat langsung koleksi yang ada.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved