Daftar Fenomena Langit yang Akan Terjadi di 2025, Hujan Meteor Januari sampai Gerhana Matahari Total

Berikut ini daftar fenomena astronomi yang siap menghiasi langit di seluruh dunia pada tahun 2025. 

Penulis: Salma Dinda Regina | Editor: Ravianto
Pixabay/dMz
Ilustrasi - Super Blood Moon atau Gerhana Bulan Total 

TRIBUNJABAR.ID - Berikut ini daftar fenomena astronomi yang siap menghiasi langit di seluruh dunia pada tahun 2025. 

Seperti dikutip Kompas.com dari Time and Date, tercatat ada delapan fenomena astronomi atau fenomena langit sepanjang 2025 nanti.

Salah satu fenomena astronomi 2025 yang paling menarik untuk diikuti adalah gerhana Bulan total.

Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin menyampaikan, fenomena ini bisa dilihat dari Indonesia.

“Betul, gerhana Bulan total 7 September 2025 bisa diamati di seluruh wilayah Indonesia,” ungkap Thomas, Minggu (15/12/2024), dikutip dari Kompas.com,

Inilah fenomena astronomi yang akan muncul sepanjang tahun 2025.

Baca juga: Syarat dan Cara Dapatkan Diskon Tarif Listrik 50 Persen, Berlaku Mulai Januari-Februari 2025

1. Hujan meteor Quadrantids (3-4 Januari 2025) 

Hujan meteor Quadrantids merupakan fenomena hujan meteor pertama yang akan terjadi pada 2025. 

Dilansir dari Seasky, hujan meteor ini diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 3-4 Januari 2025. 

Saat mencapai puncaknya, masyarakat di seluruh dunia dapat melihat hujan meteor yang mencapai 40 meteor per jamnya. 

2. Gerhana Bulan total (14 Maret 2025) 

Gerhana Bulan total terjadi saat Bulan melewati bayangan gelap Bumi atau biasa disebut dengan umbra. 

Selama jenis gerhana ini, Bulan akan berangsur-angsur menjadi lebih gelap dan kemudian berubah menjadi warna merah karat atau merah darah. 

Gerhana Bulan total akan terlihat di seluruh Amerika Utara, Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.  

3. Gerhana Matahari sebagian (29 Maret 2025) 

Gerhana Matahari sebagian terjadi saat Bulan hanya menutupi sebagian Matahari dan terkadang menyerupai gigitan kue. 

Gerhana Matahari sebagian hanya dapat diamati dengan aman menggunakan filter Matahari khusus atau dengan melihat pantulan Matahari. 

Fenomena ini akan terlihat di seluruh Greenland, sebagian besar Eropa utara, serta Rusia bagian utara. 

Kemungkinan gerhana Matahari sebagian ini akan terlihat paling jelas di wilayah Kanada dengan cakupan 93 persen. 

4. Pink Moon (13 April 2025) 

Bulan purnama pada April 2024 disebut sebagai Pink Moon atau Bulan Merah Muda karena fenomena ini terjadi saat bunga-bunga merah muda akan mekar di musim semi. 

Diperkirakan nama tersebut berasal dari bunga liar phlox berwarna merah muda yang berasal dari Amerika Utara dan sering mekar sekitar bulan purnama di bulan April. 

Baca juga: Kabar Baik, Exit Tol Padaleunyi KM 149 dan 151 siap Dipakai saat Libur Nataru 2025, Bus Boleh Lewat

Fenomena ini kemungkinan akan terjadi Minggu (13/4/2025) pada pukul 00.24 UTC atau sekitar pukul 07.24 WIB. 

5. Hujan meteor Perseids (12-13 Agustus 2025) 

Perseids adalah salah satu hujan meteor terbaik untuk diamati yang akan menghasilkan hingga 60 meteor per jam pada puncaknya. 

Hujan meteor ini dihasilkan oleh komet Swift-Tuttle yang ditemukan pada tahun 1862 dan terkenal karena menghasilkan sejumlah besar meteor terang. 

Hujan meteor ini berlangsung setiap tahun dari 17 Juli hingga 24 Agustus dan puncaknya tahun 2025 akan terjadi pada malam 12-13 Agustus 2025. 

Meteor akan memancar dari konstelasi Perseus, tetapi dapat muncul di mana saja di langit pada malam hari. 

6. Gerhana Bulan total (7 September 2025) 

Gerhana Bulan total akan kembali terjadi di 7 September 2025.  

Fenomena ini akan terlihat di seluruh Asia, Australia, serta bagian tengah dan timur Eropa serta Afrika. 

Nah, gerhana Bulan total inilah yang bisa diamati di Indonesia. 

7. Gerhana Matahari sebagian (21 September 2025) 

Gerhana Matahari sebagian juga akan kembali terjadi pada 21 September 2025. 
Fenomena ini hanya dapat dilihat di Selandia Baru, Antarktika, dan Samudra Pasifik bagian selatan. 

Diprediksi, gerhana ini akan terlihat paling jelas dari Selandia Baru dengan cakupan sebesar 76 persen. 

8. Hujan meteor Geminid (13-14 Desember 2025) 

Geminid merupakan “raja hujan meteor” karena merupakan hujan meteor terbaik di langit yang menghasilkan 120 meteor warna-warni per jam pada puncaknya.

Hujan meteor ini dihasilkan oleh puing-puing yang ditinggalkan oleh asteroid yang dikenal sebagai 3200 Phaethon yang ditemukan pada 1982. 
Hujan meteor ini berlangsung setiap tahun dari tanggal 7-17 Desember 2025 dan mencapai puncaknya pada malam 13-14 Desember 2025.

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved