Penculikan di Antapani Bandung

Gara-gara Rp 100 Ribu, 3 Orang Harus Berurusan dengan Polisi, Bantu Penculikan di Antapani Bandung

Inilah sosok dalang utama penculikan ibu-ibu di Antapani, Bandung, ternyata ada hubungan asmara?

Penulis: Salma Dinda Regina | Editor: Ravianto
Kolase Tribunjabar.id/TribunBogor/Muhamad Nandri Prilatama
Sosok dalang penculikan (kiri) terhadap ibu-ibu di Antapani (kanan), Kota Bandung yang sempat viral kini terungkap. 3 orang dibayar Rp 100 ribu untuk membantu penculikan tersebut. 

"Informasi yang saya dapatkan sih diantar tukang ojeg kawasan Pasir Impun. Tapi, alasan korban ada di sana masih pendalaman kepolisian," kata Dwi.

Dwi menambahkan korban sempat mendapatkan ancaman dari terduga pelaku sebeluk dimasukkan ke dalam mobil.

Dwi juga tidak mendengar ada suara letupan senjata saat dugaan penculikan terjadi.

Mendengar kabar bahwa Santi telah kembali, keluarga korban pun berdatangan dan masuk ke dalam rumah di daerah Jalan Sukanagara Asri.

Baca juga: Para Penculik Perempuan Antapani Coba Kecoh Polisi agar Tak Terlacak, Ini yang Mereka Lakukan

Pengakuan tukang ojek

Tukang ojek bernama Gian bercerita detik-detik dia bertemu korban dan mengantarnya pulang ke rumah.

Saat itu, kata Gian, dia sedang mengendarai sepeda motornya. Tiba-tiba ada yang menghentikannya di wilayah Bukit Pajajaran, Pasir Impun, Kota Bandung.

"Ya saya dihentikan seorang lelaki. Dia bilang 'ayo ke atas'," ujarnya kemarin.

Gian pun kemudian ikut dengan orang itu berboncengan ke lokasi depan Kantor PD Kebersihan Bandung Timur.

"Saat itu gelap. Saya dibawa ke PD Kebersihan. Enggak tahu siapa itu orang. Dia meminta saya berhenti di depan mobilnya dan keluarlah si ibu itu sama seorang lelaki," katanya.

Malam itu, kata Gian, kondisi korban menangis dan seorang lelaki meminta Gian mengantarkan Santi ke rumahnya.

"Kondisi si ibunya menangis. Waktu di perjalanan, si ibu pun bilang saya diculik," ujar Gian.

 Sepanjang perjalanan, Gian berupaya menenangkan korban yang masih menangis terisak.

"Saya bilang jangan takut nanti jika macam-macam saya turun tangan. Sampailah saya ke rumahnya, saya dibayar Rp67 ribu," katanya.

Meski sudah sampai rumah, korban tak berhenti menangis dan dia kemudian masuk ke rumahnya. 

Di rumah korban terlihat ada petugas dari kepolisian.

Kemudian Gian bersama petugas itu bergegas kembali ke tempat dia menjemput korban di depan Kantor PD Kebersihan Bandung Timur. 

"Sudah begitu saja," katanya. 

(Tribunjabar.id/Salma/Nandri Prilatama)

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved