Agus Buntung Ngaku Dijebak di Kasus Pemerkosaan: Gimana Caranya, Saya Tak Bisa Buka Celana Sendiri

Kepada wartawan, Agus membantah telah melakukan rudapaksa karena kondisi fisiknya yang disabilitas atau tunadaksa.

Editor: Ravianto
Youtube Official iNews/ist
Seorang pria penyandang disabilitas tak memiliki tangan berinisial IWAS alias Agus (21), dituduh melakukan rudapaksa terhadap seorang mahasiswi. Kasus pria penyandang disabilitas, Agus Buntung jadi tersangka rudapaksa mahasiswi disorot anggota DPR dan Agus Buntung minta tolong ke Presiden Prabowo. 

TRIBUNJABAR.ID, MATARAM - I Wayan Agus Suartama atau Agus Buntung (21), pria penyandang disabilitas asal Mataram, NTB membantah telah melakukan kekerasan seksual atau rudapaksa terhadap seorang mahasiswi berinisial M (23).

Kepada wartawan, Agus membantah telah melakukan rudapaksa karena kondisi fisiknya yang disabilitas atau tunadaksa.

"Yang saya bingungkan bagaimana saya memperkosa? Sementara saya terus terang saya enggak bisa buka celana sendiri, enggak bisa buka baju sendiri. Dan memang kalau perkosaan itu ada kekerasan seksual, bagaimana saya melakukan kekerasan seksual?" kata Agus.

Agus mengaku awalnya bertemu dengan korban di Taman Udayana, Mataram.

Setelah berkenalan dan mengobrol, Agus lalu meminta tolong kepada korban untuk mengantarkan ke kampus.

Namun, bukannya diantar ke kampus, korban mengajak tersangka Agus ke salah satu homestay di Mataram.

Baca juga: Ternyata Ini Kekuatan Agus Buntung sehingga Bisa Perkosa Mahasiswi di Bali Meski Tak Punya Tangan

Dikatakan Agus, korbanlah yang membayar kamar.

Lalu, membukakan pintu kamar homestay, hingga melakukan hubungan suami istri di sana.

I Wayan Agus Suwartama alias Agus Buntung (21) sebagai tersangka pemerkosaan terhadap mahasiswi sebuah perguruan tinggi negeri (PTN) di Kota Mataram, NTB, saat disuapi makanan oleh keluarganya.
I Wayan Agus Suwartama alias Agus Buntung (21) sebagai tersangka pemerkosaan terhadap mahasiswi sebuah perguruan tinggi negeri (PTN) di Kota Mataram, NTB, saat disuapi makanan oleh keluarganya. (Tribunnews.com)

Tersangka Agus mengatakan tidak berani melawan karena saat itu sudah tidak berbusana.

Dia mengeklaim dirinya yang menjadi korban dan dijebak.

"Karena saya enggak habis pikir sampai kasus ini sampai sebesar ini karena pulang pergi baik-baik saja. Dia yang bayar, dia yang bukain, dia yang nutupin."

"Saya hanya nurutin aja apa maunya dia, tiba-tiba kok saya kayak gini. Nah, saya berani bilang kalau saya ini dijebak," kata Agus. 

Pasca-kejadian di homestay tersebut, korban melaporkan tersangka ke Polda NTB atas dugaan kekerasan seksual.

Sumber: Tribunnews

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved