Kiat Cegah ISPA Saat Musim Pancaroba, agar Kesehatan Anak Tetap Terjaga
ISPA adalah infeksi yang menyerang saluran pernapasan, yang bisa terjadi pada saluran pernapasan
Penulis: Nappisah | Editor: Siti Fatimah
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Musim pancaroba, yang ditandai dengan perubahan suhu yang drastis antara panas dan dingin, memang rentan menyebabkan gangguan kesehatan, terutama pada saluran pernapasan.
Menurut dr. Indra Sandinirwan, Sp. A, seorang dokter spesialis anak di Santosa Bandung Hospital Central, musim transisi ini dapat meningkatkan risiko Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) bagi siapa saja, termasuk anak-anak.
ISPA adalah infeksi yang menyerang saluran pernapasan, yang bisa terjadi pada saluran pernapasan atas (hidung, tenggorokan) maupun bawah (paru-paru).
ISPA umumnya disebabkan oleh virus, seperti rhinovirus, adenovirus, dan influenza, namun dapat juga disebabkan oleh bakteri.
Gejala yang biasa ditemukan pada penderita ISPA antara lain batuk, pilek, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, demam, hingga sesak napas. Meskipun biasanya sembuh dalam 7-10 hari.
“ISPA dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia atau bronkitis jika tidak ditangani dengan baik,” katanya, kepada Tribunjabar.id, Senin (2/12/2024).
Dia pun mengingatkan masyarakat bahwa musim pancaroba yang ditandai dengan perubahan suhu yang ekstrem, kelembapan udara yang tinggi, dan angin kencang, dapat meningkatkan risiko terjadinya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Menurut dr. Indra, faktor-faktor ini dapat mempengaruhi sistem imun tubuh, membuat kita lebih rentan terhadap infeksi yang menyerang saluran pernapasan.
"Perubahan suhu yang drastis, baik dari panas ke dingin atau sebaliknya, dapat melemahkan daya tahan tubuh kita. Selain itu, tingginya kelembapan udara dan angin kencang juga menjadi faktor yang memperburuk kondisi ini. Pola hidup yang tidak sehat, seperti kurang tidur dan stres, turut menambah risiko terkena ISPA," jelasnya.
Untuk mencegah terjadinya ISPA, dr. Indra memberikan beberapa tips penting, terutama bagi orang tua yang ingin menjaga kesehatan anak-anak mereka selama musim pancaroba:
1. Jaga Kebersihan – Cuci tangan secara teratur untuk menghindari penyebaran virus dan bakteri.
2. Gunakan Masker – Masker dapat membantu mencegah penularan virus, terutama saat berada di tempat umum atau keramaian.
3. Konsumsi Makanan Bergizi – Makanan sehat yang kaya vitamin dan mineral penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
4. Cukup Istirahat – Tidur yang cukup sangat penting untuk menjaga sistem imun tubuh.
5. Kelola Stres – Mengelola stres dengan teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi bisa meningkatkan ketahanan tubuh.
Beberapa tips tambahan untuk melindungi anak dari ISPA antara lain:
- Pastikan Imunisasi Lengkap, vaksinasi flu dan pneumonia sangat disarankan untuk anak-anak.
- Hindari Kontak dengan Orang Sakit, jauhkan anak dari individu yang sedang mengalami gejala ISPA.
- Ajarkan Etika Batuk dan Bersin, ajarkan anak untuk menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin guna mencegah penularan.
Pada anak usia 2-5 tahun, Anda bisa mengajak sang buah hati bermain di playground.
“Aktivitas seperti berlari, melompat, memanjat, dan berayun di playground sangat baik untuk melatih motorik kasar, keseimbangan, dan koordinasi anak,” ucapnya.
Bahkan, anak bisa diajak untuk bersepeda roda tiga atau sepeda keseimbangan. Hematnya, hal tersebut bisa melatih keseimbangan dan koordinasi.
“Sepeda keseimbangan (balance bike) lebih disarankan daripada sepeda roda tiga dengan bantuan karena dapat membantu anak belajar keseimbangan dengan lebih alami,” imbuhnya.
Kemudian, usia anak 6-9 tahun, bisa diajak beraktivitas dengan olahraga seperti senam.
“Senam dapat membantu meningkatkan fleksibilitas, kekuatan, dan keseimbangan.”
Lebih lanjut, pada usia 10-12 tahun, pada usia ini, anak-anak dapat mulai mencoba olahraga yang lebih kompleks dan membutuhkan strategi, seperti bulu tangkis, tenis meja, dan renang.
Dia menuturkan, pastikan anak menikmati olahraga yang dilakukan maupun digemarinya.
“Jangan paksa anak untuk melakukan olahraga yang tidak disukainya. Awali dengan perlahan dan tingkatkan intensitas secara bertahap.”
Selain itu, pastikan anak mendapatkan cukup istirahat dan nutrisi. Selalu dampingi dan awasi anak, terutama saat mereka melakukan olahraga yang berisiko.
dr. Indra juga menekankan bahwa pencegahan ISPA pada anak membutuhkan perhatian ekstra.
Anak-anak, terutama balita, memiliki sistem imun yang belum sepenuhnya berkembang, sehingga mereka lebih rentan terhadap infeksi.
Pasalnya, gejala awal ISPA yang perlu diwaspadai antara lain pilek, batuk, sakit tenggorokan, demam, dan sakit kepala. dr. Indra menyarankan agar segera mengunjungi dokter jika gejala tidak membaik setelah beberapa hari, atau jika muncul gejala berat seperti sesak napas, nyeri dada, atau batuk berdarah.
Untuk mendukung sistem imun tubuh, Dr. Indra menyarankan konsumsi makanan yang kaya akan vitamin C, seperti jeruk dan kiwi, serta sayuran hijau seperti brokoli dan bayam.
Suplemen seperti vitamin C, vitamin D, dan zinc juga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Bagi Anda yang ingin berkonsultasi mengenai kesehatan anak atau masalah ISPA, dr. Indra Sandinirwan, Sp.A, dapat dijumpai di Santosa Bandung Hospital Central dengan jadwal praktek sebagai berikut: Senin-Rabu pukul 17.00-19.00 WIB, Jumat pukul 16.00 - 18.00 WIB, Sabtu pada pukul 15.00 - 16.00 WIB.
Santosa Hospital Bandung Central
pancaroba
ISPA
Tribunjabar.id
infeksi saluran pernapasan
saluran pernapasan
Anggota DPRD Jabar Aten Munajat Dorong Pemprov Tuntaskan Status Lahan Sekolah di Tanah Kas Desa |
![]() |
---|
Presiden Sudah Penuhi Tuntutan Ojol, Sekjen Setia Prabowo: Jaga Persatuan Bangsa, Stop Adu Domba! |
![]() |
---|
Universitas Widyatama Dorong Literasi Digital Guru SMAN 1 Padalarang melalui Pelatihan AI |
![]() |
---|
Jadi Posko Darurat, Korban Demo di Bandung Dilarikan ke Unisba |
![]() |
---|
Aksi Ojol di Garut, Desak Polisi Usut Tuntas Kematian Affan Kurniawan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.