Sekolah Ekologi Kahuripan di Purwakarta Jadi Perhatian Internasional, Akan Diterapkan di Filipina
Sekolah Ekologi Kahuripan merupakan sekolah yang bertujuan untuk mengasah dan mengembalikan kultur anak-anak Purwakarta agar peka terhadap lingkungan
Penulis: Deanza Falevi | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Sekolah Ekologi Kahuripan yang terletak di Kelurahan Ciseureuh, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat telah menarik perhatian internasional.
Sekolah yang mengusung program Tatanen di Bale Atikan (TdBA) ini, menjadi pusat percontohan baik di tingkat nasional bahkan internasional.
Seperti yang berlangsung pada hari ini, Selasa (26/11/2024), The Rizal Academy For Innovation and Leadership (TRAIL) dari Filipina mengunjungi sekolah yang bernuansa alam itu untuk mempelajari berbagai hal.
Kadisdik Purwakarta, Purwanto menyebutkan bahwa Sekolah Ekologi Kahuripan merupakan sekolah yang bertujuan untuk mengasah dan mengembalikan kultur anak-anak Purwakarta agar peka terhadap lingkungan.
Baca juga: Kasus Bullying di Subang: Kepala Sekolah Dinonaktifkan, Korban Meninggal Dunia
"Sekolah ini mengedepankan prinsip-prinsip kesadaran ekologi, dengan memanfaatkan sumber daya alam secara bijak, seperti udara, tanah, air, dan matahari."
"Proses pendidikan di sini bertujuan untuk mendidik anak-anak agar mampu memulihkan dan merawat lingkungan mereka," ujar Purwanto kepada wartawan di lokasi, Selasa (26/11/2024).
Tim TRAIL yang terdiri dari enam orang itu mendapatkan penjelasan langsung oleh Purwanto. Menurut Purwanto, pengembangan kurikulum tidak hanya terbatas pada istilah, tetapi juga harus mencerminkan implementasi dari filosofi Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara.
Filosofi ini, kata dia, menekankan pentingnya pendidikan yang berlandaskan pada kodrat alam, kodrat diri, dan kodrat zaman.
Purwanto menyampaikan, Sekolah Ekologi Kahuripan telah menghasilkan transformasi pendidikan yang membawa dampak besar tidak hanya pada karakter peserta didik, tetapi juga pada pendidikan yang berkelanjutan, berfokus pada alam dan lingkungan.
“Kami sangat menyadari bahwa potensi terbesar kami adalah lingkungan. Oleh karena itu, kami harus menjaga dan memuliakan lingkungan, serta mengajarkan anak-anak untuk memiliki kesadaran lingkungan yang tinggi, selain kepedulian sosial dan spiritual.
"Kami juga mengembangkan pendidikan yang berdasarkan pada kodrat alam, kodrat diri, dan kodrat zaman, agar anak-anak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik,” ujarnya.
Lebih lanjut, Purwanto menjelaskan bahwa sekolah yang berbasis lingkungan ini didesain dengan arsitektur dan kurikulum yang selaras dengan alam.
Sementara itu, salah satu perwakilan TRAIL, Maria Belinda mengaku terkesan dengan konsep pendidikan yang ada di Sekolah Ekologi Kahuripan.
Mereka tertarik untuk menyaksikan langsung program pendidikan yang terkenal dengan nuansa alam tersebut.
“Semua yang kami lihat secara langsung sangat diluar ekspektasi kami karena selama ini kami hanya mendengar ceritanya saja."
"Kami sangat kagum karena koneksi antar pemerintah sangat bagus sehingga sistemnya bisa terapkan dan berguna untuk pendidikan anak-anak dan ini bisa menjadi model dan inspirasi untuk diterapkan di negara kami," ucap Belinda.
Mereka sangat terkesan dengan apa yang mereka lihat, terutama karena sekolah ini menunjukkan bahwa pendidikan berbasis alam bisa diterapkan di sekolah negeri yang ada di Filipina.
"Kami sangat takjub, karena meskipun tantangan untuk menerapkan konsep seperti ini sangat besar di banyak tempat, di sini, semuanya bisa terwujud," ujarnya.
Kunci kesuksesan pendidikan, kata dia, terletak pada dukungan kebijakan pemerintah yang mendukung sekolah ekologi ini.
Belinda juga mengapresiasi kerjasama yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan siswa yang sangat mendukung implementasi konsep pendidikan berbasis alam ini.(*)
Daftar 20 PTN Penerima KIP Kuliah Terbanyak, Termasuk di Jabar, Rekomendasi Daftar SNBP 2026 |
![]() |
---|
Bupati Pangandaran Dorong Penguatan Nilai Keagamaan dengan Perbup Pondok Pesantren |
![]() |
---|
PLN Beri Bantuan Sarana Prasarana Pendidikan dan Ibadah di Gunung Putri |
![]() |
---|
Nasib Guru SMP di Pekanbaru setelah Tampar Siswa yang Tak Gulung Tikar, Ortu Marah Datangi Sekolah |
![]() |
---|
Sapi Makan Sampah, Diskanak Purwakarta: Daging dan Susu Berisiko Tercemar Logam Berat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.